04 September 2007

Heboh, Pria Kristen Berjilbab menyusup di Pengajian Wanita

Oleh : Fakta 04 Sep, 07 - 11:00 am

imageKota Malang kembali gempar. Kalau sebelumnya disebabkan karena segolongan orang menghina Alquran, kini kejadian hampir sama terjadi di Masjid As-salam Bendungan, Rian Kanan, Malang. Jamaah pengajian muslimah di masjid tersebut gempar karena dimasuki laki-laki bercadar dengan berpura-pura seperti wanita. Bagaimana hal itu terjadi? Apa motifnya? Berikut liputannya.

AHAD (15/4) sekitar pukul 10.00 Wib, seperti biasa jamaah pengajian muslimah Masjid Assalam melakukan kegiatan rutin. Jamaah pengajian yang diasuh Ustad Abdullah Said Alhadromy sebenarnya berlangsung seperti biasa. Namun, pagi itu ada peristiwa yang cukup unik tetapi membahayakan bagi kerukunan umat beragama. Ada seorang laki-laki berjilbab dan mengenakan cadar ikut hadir di tengah-tengah pengajian Ahad pagi itu.

"Para jamaah perempuan curiga karena tingkah lakunya sangat aneh. Ketika ditanya, suaranya pelan dan mirip suara laki-laki. Dan pandangannya tertuju ke semua tempat. Pokoknya sangat mencurigakan begitulah," ujar Ustad Abdullah. Namun, para jamaah perempuan itu tak lantas melapor ke para jamaah laki-laki. Namun, mereka saling membicarakan mengenai sosok jamaah yang tak dikenal ini dengan sesama jamaah.

"Para jamaah perempuan ini sebetulnya masih belum tahu kalau sebenarnya penyusup ini sebenarnya seorang laki-laki," tegasnya.

PENYUSUPAN
Memang saat itu ada penyusupan yang dilakukan Thomas Prasetyo, WNI keturunan yang tinggal di Bareng Selatan, Malang. Dari identitasnya diketahui bahwa laki-laki ini beragama Kristen. Pengajian yang digelar setiap hari Ahad, pukul 08.00 s.d. 10.00 Wib itu berjalan lancar sebagaimana semestinya. Ustad Abdullah dengan gamblang menerangkan materi-materi pengajian. Sampai akhirnya pengajian usai, Thomas yang melakukan penyusupan ini dengan cepat keluar. Melihat gelagat yang sangat mencurigakan, sebagian jamaah perempuan kemudian melakukan inisiatif melapor ke jamaah laki-laki. Setelah mendapat laporan akan hadirnya jamaah yang mencurigakan, jamaah laki-laki kemudian membuntuti dari belakang.

Kecurigaan itu semakin kuat setelah diketahui bahwa penyusup itu ternyata memakai sepatu laki-laki. Kegiatan penyusupan itu terkuak ketika Thomas tidak lantas pulang. Thomas kembali masuk masjid tanpa melepas sepatunya. Dengan melihat keanehan itu akhirnya para jamaah menangkap Thomas dan membuka kerudung dan cadar yang dikenakan.

"Jamaah baru tahu setelah kerudung dan cadarnya dibuka. Ternyata dia laki-laki," tegasnya. Melihat kenyataan seperti itu, para jamaah pun berang. Keributan kecil terjadi. Untunglah, para jamaah asuhan Ustad Abdullah ini dapat menahan diri. Ustad Abdullah sendiri bersama jamaah lain membawa Thomas ke pihak yang berwajib.

"Ya begitulah kronologi kejadiannya. Kami tidak tahu apa sebenarnya motif melakukan semua ini. Namun, saat ditanya oleh jamaah dia bilang kalau ingin belajar Islam," kata Ustad Abdullah.

PAKAI CADAR
Terkuaknya penyusupan yang dilakukan Thomas Prasetyo ini tentu saja membuat masyarakat Muslim, khususnya kota Malang kembali harus mengerutkan dahi. Pasalnya, persoalan penistaan agama yang dilakukan oleh sekelompok orang di Hotel Asida, Batu, Malang itu kini belum selesai. Kasusnya masih dalam proses pihak kejaksaan setempat, kini harus ditambah masalah baru.

Rentetan kejadian ini tentu saja membuat berbagai pihak bertanya-tanya, apa motif di belakang semua ini. Apakah perbuatan Thomas ini hanya sepenggal kejadian yang ingin belajar tentang Islam? Ataukah perbuatanya itu bagian kecil dari grand design yang dilakukan kelompok tertentu?

Menurut Mashud, pakar Kristolog asal Sidoarjo, apa yang dilakukan Thomas Prasetyo ini merupakan bagian dari skenario besar yang dilakukan oleh kelompok-kelompok non-Islam.

"Mereka ingin membuat kota Malang jadi tidak tenang. Dan ketentraman antarumat beragama yang selama ini terjalin sangat kuat di kota Malang itu jadi pudar. Itu yang mereka inginkan," kata Mashud menganalisis. Oleh sebab itu, kata Mashud, pengakuan Thomas Prasetyo yang ingin belajar Islam tidak bisa begitu saja dibenarkan.

JARINGAN INTERNASIONAL
Memang pengakuan Thomas yang ingin belajar Islam ternyata harus diabaikan. Secara logika dengna melihat fakta-fakta yang ada sulit sekali alasan ingin belajar Islam dibenarkan.

"Kalau seandainya dia ingin betul-betul belajar Islam, lalu kenapa harus menyamar jadi perempuan dengan memakai kerudung dan cadar? Padahal di sana itu ada jamaah laki-laki," tegas Mashud.

Tidak hanya itu saja. Saat dilakukan penggeledahan, para jamaah juga menemukan ponsel Thomas yang isinya berbahasa Inggris. Dalam SMS yang berbahasa Inggris itu lebih banyak memberikan pesan untuk penyebarkan ajaran Yesus. Dari bukti-bukti SMS ini membuat pengakuan Thomas yang ingin belajar Islam semakin menipis. Menurut Mashud, penyusupan yang dilakukan Thomas ini ada kaitannya dengan kasus VCD training doa yang dilakukan oleh LPMI di Hotel Asida Batu.

"Keduanya sangat erat dengan agenda jaringan Kristiani internasinal," ujar Mashud. Bukti-bukti adanya permainan internasional ini secara kasat mata bisa dilihat. Munculnya SMS berbahasa Inggris dengan isi tentang misi-misi ajaran Yesus. Juga diketahui bahwa Thomas adalah seorang aktivis Katholik yang mengadakan persekutuan doa keliling.

"Melihat semua ini kami menyarankan umat Islam, terutama umat Islam yang ada di kota Malang harus hati-hati. Mereka ingin membuat umat Islam marah dan kemudian melakukan onar dengan membakar gereja-gereja. Ini bagian dari misi mereka," urai Mashud. 04/lis

sumber : http://www.tabloidnurani.com/RUBRIK/335/serambi.html

PRIA KATHOLIK BERCADAR MENYUSUP DI MAJELIS TA'LIM SALAFY
Hari senin sore (16 April 2007), isteri saya yang baru pulang dari co-ass dari RSSA memberitahukan kepada saya, bahwa teman-teman akhowat isteri saya menceritakan kepadanya bahwa pada hari Ahad (15 April 2007) di Masjid As-Salam (Jl. Bendungan Sigura-gura, Malang) yang sedang berlangsung majelis ta'lim yang diasuh oleh al-Ustadz Abdulloh Hadhromi hafizhahullahu, disusupi seorang pria yang menyamar jadi akhowat. Berita ini –kata isteri saya- masuk di koran Radar Malang (Jawa Post Group).

Beberapa hari kemudian, seorang ikhwan yang hadir di pengajian, mengirimkan kepada saya rekaman kejadian yang diambil dengan Handphone via email. Saya juga mendapatkan kronologis kejadian dan analisis yang disusun oleh seorang ikhwan terkait kejadian tersebut.

Beberapa waktu sebelumnya, di Batu – Malang, di sebuah hotel terjadi kasus penghujatan kitab suci Al-Qur'an yang dilakukan oleh kalangan Nasrani yang 'aneh'-nya mereka semua berpakai pakaian layaknya kaum muslimin. Kasus ini sempat keluar sekilas di media massa dan elektronik dengan pemberitaan seadanya dan dinyatakan bernuansa SARA. Saya melihat sempat rekaman kejadian ini pada saat saya berkunjung ke wisma as-Sunnah Malang.

Pria katolik yang tertangkap ini, mengaku bahwa dirinya sengaja menyusup karena ingin belajar dan mendalami Islam. Namun, banyak kejanggalan-kejanggalan dari pengakuannya, sebagaimana diberitakan oleh para ikhwan yang hadir di majelis ta'lim tersebut.

Di antara kejanggalan tersebut adalah :

1. Sekiranya ia ingin belajar Islam, mengapa ia harus menyusup ke barisan akhowat. Kenapa tidak langsung hadir saja ke tempat ikhwan.

Ketika diinterogasi -waktu tertangkap dan juga sebagaimana termuat di koran-, ia beralasan bahwa ia sengaja menyamar jadi wanita bercadar agar tidak ada teman-temannya yang mengetahuinya. Oleh karena itu ia menyamar jadi wanita bercadar agar tidak ada yang mengenalnya.

Alasannya ini ditampik, karena ada saksi yang melihat bahwa ia datang digonceng oleh seorang pria, menurunkannya di Masjid lalu pria tersebut pergi. Jika ia beralasan khawatir diketahui teman-temannya yang kristiani, lantas mengapa ia datang dalam keadaan dibonceng?!

2. Ketika pengajian berlangsung, ia sibuk dengan handphonenya. Para saksi melihat bahwa ia sibuk menulis sms dan suara ketikan sms-nyapun sampai terdengar. Apabila ia ingin belajar Islam, mengapa ia tidak mendengarkan kajian namun malah sibuk dengan sms.

3. Ketika tertangkap, salah seorang ikhwan berhasil memback-up isi handphonennya. Di dalamnya penuh dengan sms berbahasa inggeris dan ucapan-ucapan yang bernuansa kristiani. [Lihat lampiran analisis di bawah].

4. Ia memiliki kartu pujian gereja, yang menunjukkan bahwa ia adalah aktivis gereja. Bahasa sms-nya juga menunjukkan akan hal ini.

5. Persiapannya di dalam menyusup, menunjukkan bahwa dia harus sampai perlu mempersiapkan dan membeli baju akhowat lengkap dengan cadarnya.

6. Banyaknya bon-bon dan hasil penarikan uang di ATM dalam jumlah besar. Seakan-akan ada sindikat terorganisir yang berada di belakangnya yang membiayai aktivitasnya. Dll…

Wallohu a'lam, akan kebenaran pasti motif si pria ini menyusup ke dalam pengajian. Namun yang penting di sini, umat Islam harus waspada dan berhati-hati. Karena upaya kristenisasi dan pemurtadan memang lagi sangat marak, dan aktivitas 'mata-mata' yang menyusup untuk mencari-cari berita kaum muslimin telah terjadi semenjak dahulu.

Dalam masalah ini kaum muslimin juga harus berhati-hati. Jangan mudah terpancing emosi dan main hakim sendiri. Kaum muslimin harus tenang dan menyerahkan masalah ini kepada ahlinya : para asatidzah, ulama dan umara'. Jangan bertindak sendiri-sendiri dengan main hakim sendiri. Kaum muslimin tetap harus menggunakan akal sehat, taktik dan strategi di dalam menghadapi masalah-masalah seperti ini.

Kita harus sadar, bahwa kejahatan kristenisasi kini dilengkapi dengan kenyataan yang sangat berbahaya, diantaranya dengan cara perkosaan terhadap kaum muslimah. Di dalam "Dialog" (Jum'at. 6 Agustus 1999) sebagaimana dinukil oleh selebaran LPPI, diberitakan bahwa seorang murid Madrasah Aliyah di Padang, Khairiyah Enisnawati alias Wawah (17 thn) pelajar Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 2 Gunung Pangilun, Padang, Sumatera Barat adalah salah satu dari 500 orang Minang yang dimurtadkan. Gadis berjilbab itu diculik, diperkosa dan dipaksa keluar dari agamanya lewat misi rahasia yang dijalankan sekelompok orang Kristen, di rumah Salmon seorang Jemaat Gereja Protestan di Jl. Bagindo Aziz Chan, Padang tempat memaksa Wawah untuk membuka jilbab dan masuk Kristen.

Gereja itu dipimpin Pendeta Willy, sedang Salmon adalah jemaat yang juga karyawan PDAM Padang. (lihat Dialog Jumat, 6 Agustus 1999). Dengan aneka kelicikan, kebrutalan dan bahkan pemerkosaan seperti tersebut di atas, jumlah orang Kristen di Indonesia makin menanjak secara drastis. Dari hanya 2,8% pada tahun 1931 menjadi 7,4% pada 1971 dan hampir 10% pada 1990. Kebrutalan dan kebiadaban mereka itu menimbulkan aneka konflik pula secara bertubi-tubi. Diantaranya kerusuhan antara Muslimin dan Nasrani di Dili Timor Timur (1994), Maumere NTT (1995), Surabaya dan Situbondo Jatim (1996), Tasikmalaya (1997), Ketapang dan Kupang, serta Ambon dan Sambas (1999).

Pertemuan 300 pimpinan gereja dari 50 negara di Singapura, Januari 1989, kemudian pada 6 Januari 1991 dilancarkan apa yang disebut Dekade Evangelisasi, yakni "Manifestasi Kristus kepada gentiles (non Kristen)". Berdasarkan interpelasi angka Gereja dari 5.100.000.000 penduduk dunia dewasa ini, orang Kristen berjumlah 1.665.000.000. Berarti ada sekitar 3.435.000.000 penduduk dunia yang harus dikristenkan, menurut mereka. (Media Dakwah, Agustus 1999, hal. 16)

Dari memperkosa muslimah lalu memurtadkan, sampai mengamen di bus-bus kota dengan lagu Gerejani telah mereka gencarkan.

Maka benar dan terbuktilah firman Allah Subhanahu wa Ta'ala : "Orang-orang Yahudi dan Nasrani tidak akan senang kepada kamu hingga kamu mengikuti agama mereka". (Q.S. Al-Baqarah 120).

Maka waspadalah wahai kaum muslimin!!!

Berikut ini adalah beberapa bukti dan cuplikan kejadian di Masjid as-Salam, Malang pada tanggal 15 April 2007
  1. Interogasi I (3GPP 403 kb)
  2. Interogasi II (3GPP 4.002 kb)
  3. Interogasi III (3GPP 403 kb)
  4. Interogasi IV (3GPP 700 kb)
  5. Gelandang ke Polisi (3GPP 5.145 kb) (uPDate)
  6. Kronologi & Analisa Motif Penyusupan (PDF 526 kb)
  7. Berita Radar Malang (4 file JPG)

http://abusalma.wordpress.com/2007/04/21/pria-katholik-bercadar-menyusup-di-majelis-ta%E2%80%99lim-salafy/

Suasana saat Interogasi






Building a website is a piece of cake.
Yahoo! Small Business gives you all the tools to get online.

Translate it by Google Translator