30 August 2009

Kristiane Backer : Bintang Televisi MTV Jerman Memeluk Islam


Katagori : Muslim Convert News
Oleh : Redaksi 27 Aug 2009 - 10:00 pm

Allah menurunkan dan memberikan cahaya hidayah-Nya kepada siapa saja yang Ia kehendaki, dan lewat jalan yang tak disangka-sangka. Demikian jualah yang terjadi pada Kristiane Backer , seorang bintang televisi asal Jerman yang namanya tersohor di dunia entertainmen Eropa. Parker adalah penyiar di stasiun televisi musik raksasa MTV, yang memiliki jaringan di hampir setiap negara di dunia. Bagi khalayak pemirsa Eropa, Backer adalah salah satu sosok penyiar favorit karena kecakapannya.

Kisah bermulanya Backer mendapatkan cahaya hidayah terbilang unik, yaitu melalui jalan dan falsafah cinta.

"Ketika saya mencari tahu hakikat cinta, di sanalah saya mulai mengenal Islam. Dan dari Islam, saya menemukan cinta paling sejati, paling murni, yaitu kecintaan para pemeluknya terhadap Allah yang begitu tulus," tutur Backer sebagaimana dilansir harian Alarabiyyah (25/8).

Ketertarikan Backer terhadap Islam pun kian dalam. Ia pun lebih jauh mempelajari agama pungkasan itu secara lebih detail lagi, hingga akhirnya mengikrarkan diri menjadi seorang Muslimah.

"Saya akhirnya menetapkan Islam sebagai pilihan dan jalan hidup saya. Dan setelah menjadi seorang Muslimah, saya pun harus giat menjalani beberapa hak dan kewajiban agama saya," terangnya.

Namun, keputusannya untuk menjadi seorang Muslimah juga menuai berbagai macam cobaan. Backer tidak lagi diizinkan untuk tayang menjadi pembawa acara. Tak hanya itu saja, kawan-kawan dan kerabatnya pun mengucilkannya.

Untunglah, kedua orang tua Backer tak mempermasalahkan jalan hidup yang dipilih anaknya itu. Mereka malah mendukungnya.

"Beberapa waktu setelah saya memutuskan untuk menjadi Muslimah, saya merasa keterasingan yang sangat. Saya dikucilkan oleh kawan-kawan dan kerabat saya. Tetapi Alhamdulillah, kedua orang tua saya mendukung langkah dan pilihan hidup saya untuk berislam."

Keislaman Backer itu juga yang membawa berkah bagi kehidupan keluarganya. Kedua orang tuanya merasa bahagia melihat sosok Backer yang baru, yang telah menjadi umat Muhammad.

"Ia kini telah menjadi seorang gadis yang energik, penuh keoptimisan, beretika, dan relijius," aku kedua orang tua Backer.

Backer juga menceritakan, suasana keluarganya kian hangat oleh diskusi-diskusi seputar keislaman. "Keluarga saya sangat banyak mengambil hal-hal positif dari ajaran agama yang ia anut sekarang ini."

Untuk berbagi pengalaman spiritualnya, Backer pun menulis buku dengan tema menarik, yaitu "From MTV to Mecca", atau "Dari MTV Menuju Mekkah". Dalam buku itu, Backer menceritakan bagaimana ia mengalami perpindahan kehidupan dari yang semula di dunia hiburan yang dilimpahi popularitas dan finansial, untuk kemudian menjadi seorang Muslimah Eropa yang taat.

Apa yang telah dialami oleh Backer merupakan pelajaran berharga bagi siapa saja. Dan benar saja, hidayah Allah dapat digapai oleh cinta dan kasih, bukan oleh perang dan kekerasan. [atjeng/arb/www.hidayatullah.com]



Kristiane Backer Presenter Kondang MTV
"Aku menemukan bahwa Al-Quran sarat dengan hal-hal rasional. Dan pandangan lamaku tentang Islam berubah

"Saya menemukan kenyataan bahwa Islam berpihak kepada perempuan dan laki-laki. Di dalam Islam perempuan telah memiliki hak untuk memilih pada tahun 600 Masehi. Perempuan dan laki-laki di dalam Islam berpakaian dengan cara yang sopan. Mereka pun tidak diperkenankan saling menggoda. Bahkan, kaum perempuannya diperintahkan untuk memanjangkan pakaian mereka."

Kristiane Backer lahir dan tumbuh dewasa ditengah keluarga Protestan di Hamburg, Jerman. Pada usia 21 tahun, ia bergabung dengan Radio Hamburg sebagai wartawati radio. Dua tahun kemudian, ia terpilih sebagai presenter MTV Eropa diantara ribuan pelamar. Sebagai konsekuensi pekerjaannya, ia pun pindah ke London, Inggris.

"Begitu luar biasa. Pada usia 20-an, aku tinggal di Notting Hill. Sebagai gadis muda di kota yang sama sekali baru, aku diundang ke mana-mana, difoto banyak papparazi, dan bekerja sebagai presenter. Saat itu aku bertemu dengan banyak orang-orang terkenal. Aku merasakan kehidupan yang sangat menyenangkan. Rasa-rasanya hampir semua gaji yang aku terima habis untuk membeli baju dan pernak-pernik yang bagus dan trendy. Aku pun sering melakukan perjalanan ke seluruh tempat-tempat menarik di Eropa", begitulah Kristiane menceritakan awal kehidupannya sebagai selebritis muda.

Sekali waktu, Kristiane pergi ke Boston mewawancari Rolling Stone dan mengikuti tur-tur besar para artis terkenal. Kristiane bahkan dinobatkan sebagai presenter perempuan nomor satu di MTV sehingga selalu muncul di layar kaca. Kristiane juga pernah menjadi presenter untuk acara Coca-Cola Report dan Europe Top 20. Boleh dibilang, jika ada kelompok musik baru, maka Kristiane-lah orang pertama yang mewawancarai mereka. Jutaan orang di Eropa pun mengenal gaya Kristiane dengan seksama dan banyak acara besar dengan penonton sebanyak 70.000 penonton sering ia bawakan. (swaramuslim)



Bersama sama mualaf lainnya Kristiane Backer, Yusuf Estes, Yvonne Ridley dll
Mengadakan berbagai Seminar tentang "Islamophobia" sebuah Dilema di Barat

credit photo : http://www.moftak.com/ip/picturegallery.asp?id=1

http://www.youtube.com/watch?v=8hgqQrIzrd4


26 August 2009

Rabbi Israel Stress, Banyak Remaja Yahudi Masuk Islam



Katagori : Muslim Convert News
Oleh : Redaksi 23 Aug 2009 - 1:00 am

Departemen Kehakiman Zionis Israel mencatat ada 249 kasus permintaan mengubah agama dan 83 kasus terkait dengan Islam

Situs Al-Hayat menulis, para rabi Yahudi semakin mengkhawatirkan fenomena para remaja putri Yahudi yang pindah memeluk agama Islam. Sebagaimana dilansir IRNA, Al-Hayat menambahkan, seorang rabi Yahudi berusaha menyembunyikan kecemasannya dan mengklaim, para remaja putri Yahudi yang telah memeluk agama lain tetap menjadi orang Yahudi.

Berdasarkan data yang diberikan, antara tahun 2005 hingga 2007, Departemen Kehakiman Zionis Israel mencatat ada 249 kasus permintaan mengubah agama dan 83 kasus terkait dengan Islam.

Namun tahun lalu jumlah permintaan untuk mengganti agamanya dengan Islam bertambah menjadi 112 kasus yang menunjukkan kenaikan 35 persen kecenderungan untuk memeluk Islam di kalangan remaja putri Yahudi.

Berdasarkan laporan ini, semakin bertambahnya kasus pembunuhan, aksi kekerasan dan perampokan di kalangan orang-orang zionis membuat mereka berpaling dari agama Yahudi.

Wanita Yahudi

Seorang wanita Yahudi dari kota Akka, yang masuk dalam kawasan Palestina yang masih diduduki Israel sejak 1948, menyatakan masuk Islam, sembari menegaskan kesiapannya unutk berkomitmen dengan seluruh ajaran Islam.

Diperkirakan, 'Mauran' yang telah mengubah namanya menjadi 'Ayah' (tanda kebesaran, ayat) akan menghadap para rabi Yahudi di kota Quds dalam beberapa hari mendatang untuk menyatakan keluar dari agama Yahudi.

Ayah telah mengucapkan dua kalimat syahadat di hadapan sejumlah ulama Islam di salah satu pengadilan Islam di Akka. Ayah berkeras untuk terus berkomitmen dengan agama Islam sekalipun dirinya telah memperkirakan bakal mendapat penentangan keras dari kalangan Yahudi mengenai hal ini. Di samping itu, ia juga memperkirakan akan mendapat tekanan dari sejumlah rabi agar dirinya keluar dari Islam dan kembali kepada agama Yahudi.

Ayah menegaskan, dirinya sekarang merasakan manisnya iman dan diliputi rasa senang tiada terkira, sebuah perasaan yang belum pernah dirasakannya sepanjang hidupnya selama ini. Ia menyiratkan, sikapnya memeluk Islam atas dasar kehendak dan kepuasan diri sendiri. Juga, tentunya setelah banyak membaca tentang Islam dan Nabi Muhammad SAW. Ia mengatakan, dirinya memutuskan untuk pergi menuju sebuah masjid dan melaksanakan shalat di sana, untuk kemudian memutuskan akan berkomitmen dengan ajaran Islam.(Irb//lsf/sbl)



SEE THIS FIRST !!
Joseph Cohen/Yousef Al-Khattab militant jewish converts to Islam




http://www.youtube.com/view_play_list?p=5F0CD25114414E7A


Mualaf Yahud Yousef al-Khattab, Joseph Cohen

http://www.youtube.com/view_play_list?p=DEEA60CFFB6714F7

17 Warga Chicago Masuk Islam Setelah Lihat Iklan di Bus



Katagori : Muslim Convert News
Oleh : Redaksi 11 Nov 2008 - 3:00 am

Beberapa waktu lalu, artikel Gain Peace, Berdakwah Lewat Bis Kota mengangkat laporan tentang kegiatan kampanye tentang Islam dengan cara memasang iklan di badan bus, yang dilakukan organisasi GainPeace di Chicago. Kegiatan yang dilakukan organisasi ini ternyata membuahkan hasil, bukan hanya mampu meluruskan pandangan masyarakat Barat yang miring tentang Islam tapi setelah melihat iklan di badan bus tersebut, ada 17 warga Chicago yang menyatakan diri masuk Islam.

Salah satunya adalah Leslie C. Toole, seorang guru di Chicago yang sudah sepuluh tahun berkeingan masuk Islam. Tekadnya menjadi seorang Muslim akhirnya terlaksana setelah ia melihat iklan GainPeace di badan bus

"Saya tidak pernah sungguh-sungguh. Tapi ketika saya melihat iklan itu, saya sadar bahwa itulah akhir dari pertanda dimana saya harus melengkapi niat saya," kata Toole.

Toole mengaku pertama kali mengenal Islam secara tak sengaja. Sepuluh tahun lalu, seorang laki-laki memberinya selebaran dan mengatakan ia akan mendapatkan pencerahan dari selebaran itu. "Saya pun membacanya, berulang kali dan memastikan saya memahami apa yang sedang saya baca," Toole mengisahkan.

"Bagaimana menjadi seorang Muslim, itulah yang menjadi pertanyaan utama saya," sambung Toole sampai akhirnya, ia melihat iklan tentang Islam di bus-bus Chicago Transit Authority (CTA) bertuliskan "Got Questions? Get Answers" dan langsung menghubungi nomor telepon yang ada di bus tersebut.

Setelah mendapatkan penjelasan dan berdiskusi dengan pihak GainPeace, Toole mengucap syahadar pada Senin, 29 September 2008. Kisah Toole masuk Islam hampir serupa kisah 16 Muslim Chicago lainnya yang memilih masuk Islam setelah melihat iklan GainPeace di bus-bus CTA.

Menurut Toole, iklan layanan masyarakat GainPeace yang dipasang di bus-bus merupakan ide brilian untuk menarik perhatian masyarakat. Setelah masuk Islam, Toole yang memilih nama Ilyas sebagai nama Islamnya juga mendapatkan bimbingan seorang mentor dari GainPeace.

"Saya sangat berterimakasih dengan mentor saya yang sudah sangat membantu. Beliau memberikan saya banyak buku agar saya bisa banyak belajar tentang Islam," kata Toole.

GainPeace juga memberikan layanan belajar Islam online setiap seminggu sekali untuk para mualaf, dimana mereka bisa belajar apa saja mulai dari cara salat, cara hidup seorang Muslim bahkan bahasa Arab.

Toole atau Ilyas mengatakan, semakin banyak ia tahu tentang Islam, ia semakin percaya diri bahwa ia sudah membuat keputusan yang benar. "Agama ini betul-betul sempurna bagi saya. Sulit untuk menjelaskannya ketika Anda mengetahui sebuah kebenaran. Anda akan merasakan perasaan yang begitu mendalam di hati sanubari Anda bahwa Anda telah menemukan rumah yang benar," papar Toole.

Seperti diberitakan sebelumnya, GainPeace menggelar kampanye dengan memasang iklan layanan tanya jawab tentang Islam di bus-bus CTA pada tanggal 19 September sampai 20 Oktober kemarin. Dan iklan itu diperpanjang sampai 23 November mendatang karena mendapatkan respon positif dari masyarakat Chicago.

Organisasi itu mengeluarkan dana sebesar 30.900 dollar AS sebagai biaya pemasangan iklan 25 bus CTA yang melayani rute di seluruh Chicago. Setelah iklan itu tampil, GainPeace menerima ribuan telepon dan situsnya dikunjungi lebih dari 300.000 orang. GainPeace juga memberikan al-Quran dengan terjemahan berbahasa Inggris, majalah The Message on Prophet Muhammad serta brosur dan buku-buku Islam bagi mereka yang ingin tahu lebih jauh tentang Islam.

Direktur GainPeace, Sabeel Muhammad mengatakan pesan dari iklan itu adalah untuk menimbulkan minat masyarakat terhadap berbagai informasi tentang Islam, sehingga bisa meluruskan penafsiran-penafsiran yang salah tentang Islam.

Selain GainPeace, kampanye serupa juga dilakukan ICNA, organisasi Muslim yang berbasis di New York dan memiliki 22 cabang di seluruh AS. Namun ICNA baru melakukan kampanye itu di Seattle dan New York. Di New York, ICNA menempelkan lebih dari 1.000 iklan layanan tanya jawab tentang Islam di stasiun-stasiun kereta bawah tanah.

Karena kampanye dengan cara itu sukses, kota-kota lainnya di AS dan Canada sudah meminta bantuan agar ICNA juga melakukan kampanye yang sama di kota-kota tersebut. (ln/iol/eramuslim)

Islam Bus Ad Project - GainPeace


Fox TV - Islam Bus Ads - GainPeace - ICNA Chicago


Prophet Muhammed (s) - Billboard - GainPeace - ICNA Chicago


Dawah on the Streets - by GainPeace.com Part 1


Dawah on the Streets - by GainPeace.com Part 2


Dawah on the Streets - by GainPeace.com Part 3


http://www.youtube.com/user/gainpeace

19 August 2009

British Catolic Priest converted to Islam


Katagori : Journey to Islam
Oleh : Redaksi 19 Aug 2009 - 1:30 am

''Allah menyeru manusia ke Darussalam (surga), dan menunjuki orang yang dikehendaki-Nya kepada jalan yang lurus (Islam).'' (QS Yunus: 25)

Ayat tersebut di atas menjelaskan bahwa Allah SWT akan memberikan hidayah (jalan kebaikan) kepada siapa saja yang dikehendakinya untuk memilih Islam. Tak peduli siapa pun. Baik dia budak, majikan, pejabat, bahkan tokoh agama non-Islam sekalipun. Ayat tersebut, layak disematkan pada Idris Tawfiq , seorang pastor di Inggris yang akhirnya menerima Islam. Ia menjadi mualaf setelah mempelajari Islam dan melihat sikap kelemahlembutan serta kesederhanaan pemeluknya.

Sebelumnya, Idris Tawfiq adalah seorang pastor gereja Katholik Roma di Inggris. Mulanya, ia memiliki pandangan negatif terhadap Islam. Baginya saat itu, Islam hanya identik dengan terorisme, potong tangan, diskriminatif terhadap perempuan, dan lain sebagainya. Namun, pandangan itu mulai berubah, ketika ia melakukan kunjungan ke Mesir. Di negeri Piramida itu, Idris Tawfiq menyaksikan ketulusan dan kesederhanaan kaum Muslimin dalam melaksanakan ibadah dan serta keramahan sikap mereka.

Ia melihat, sikap umat Islam ternyata sangat jauh bertolak belakang dengan pandangan yang ia dapatkan selama ini di negerinya. Menurutnya, Islam justru sangat lembut, toleran, sederhanan, ramah, dan memiliki sifat keteladanan yang bisa dijadikan contoh bagi agama lainnya.

Di Mesir inilah, Tawfiq merasa mendapatkan kedamaian yang sesungguhnya. Awalnya hanya sebagai pengisi liburan, menyaksikan Pirmadia, unta, pasir, dan pohon palem. Namun, hal itu malah membawanya pada Islam dan membuat perubahan besar dalam hidupnya.

''Awalnya mau berlibur. Saya mengambil penerbangan carter ke Hurghada. Dari Eropa saya mengunjungi beberapa pantai. Lalu, saya naik bis pertama ke Kairo, dan saya menghabiskan waktu yang paling indah dalam hidup saya.''

''Ini adalah kali pertama saya pengenalan ke umat Islam dan Islam. Saya melihat bagaimana Mesir yang lemah lembut seperti itu, orang-orang manis, tapi juga sangat kuat,'' terangnya.

''Saya menyaksikan mereka tenang, lembut, dan tertib dalam beribadah. Begitu ada suara panggilan shalat (azan--Red), mereka yang sebagian pedagang, segera berkemas dan menuju Masjid. Indah sekali saya melihatnya,'' terangnya.

Dari sinilah, pandangan Tawfiq berubah tentang Islam. ''Waktu itu, seperti warga Inggris lainnya, pengetahuan saya tentang Islam tak lebih seperti yang saya lihat di TV, memberikan teror dan melakukan pengeboman. Ternyata, itu bukanlah ajaran Islam. Hanya oknumnya yang salah dalam memahami Islam,'' tegasnya.

Ia pun mempelajari Alquran. Pelajaran yang didapatkannya adalah keterangan dalam Alquran yang menyatakan: ' Sesungguhnya kamu dapati orang-orang yang paling keras permusuhannya terhadap orang beriman adalah orang Yahudi dan Musyrik. Dan sesungguhnya kamu dapati yang paling dekat persahabatannya dengan orang beriman adalah orang yang berkata, ''Sesungguhnya kami ini orang Nasrani.'' Yang demikian itu disebabkan di antara mereka itu terdapat pendeta-pendeta dan rahib-rahib, (juga) karena seungguhnya mereka tidak menyombongkan diri.'' (Al-Maidah ayat 82).

Ayat ini membuatnya berpikir keras. Baginya, Islam sangat baik, toleran. Justru, pihak lain yang memusuhinya. Inilah yang menjadi awal keislaman mantan pastor Inggris dan akhirnya menerima Islam.

Sepulang dari Mesir, Tawfiq masih menjadi penganut agama Katholik. Bahkan, ketika dia aktif mengajarkan pelajaran agama kepada para siswa di sebuah sekolah umum di Inggris, ia diminta mengajarkan pendidikan Studi agama.


Mengajar & Berceramah menggunakan sumber sumber Islam berbahasa Arab

''Saya mengajar tentang agama Kristen, Islam, Yudaisme, Buddha dan lain-lain. Jadi, setiap hari saya harus membaca tentang agama Islam untuk bisa saya ajarkan pada para siswa. Dan, di sana banyak terdapat siswa Muslim keturunan Arab. Mereka memberikan contoh pesahabatan yang baik, bersikap santun dengan teman lainnya. Dari sini, saya makin intens berhubungan dengan siswa Muslim,'' ujarnya.

Dan selama bulan Ramadhan, kata dia, dia menyaksikan umat Islam, termasuk para siswanya, berpuasa serta melaksanakan shalat tarawih bersama-sama. ''Hal itu saya saksikan hampir sebulan penuh. Dan, lama kelamaan saya belajar dengan mereka, kendati waktu itu saya belum menjadi Muslim,'' papar Tawfiq.

Dari sini kemudian Tawfiq mempelajari Alquran. Ia membaca ayat-ayat Alquran dari terjemahannya. Dan ketika membaca ayat 83 surah Al-Maidah, ia pun tertegun.

''Dan apabila mereka mendengarkan apa yang diturunkan kepada Rasul (Muhammad), kamu lihat mata mereka mencucurkan air mata disebabkan kebenaran (Alquran).'' (Al-Maidah ayat 83).

Secara tiba-tiba, kata Tawfiq, ia pun merasakan apa yang disampaikan Alquran. Ia menangis. Namun, hal itu ia sembunyikan dari pandangan para siswanya. Ia merasa ada sesuatu di balik ayat tersebut.

Dari sini, Tawfiq makin intensif mempelajari Islam. Bahkan, ketika terjadi peristiwa 11 September 2001, dengan dibomnya dua menara kembar World Trade Center (WTC) di Amerika Serikat, dan ketika banyak orang menyematkan pelakunya kalangan Islam. Ia menjadi heran. Kendati masih memeluk Kristen Katholik, ia yakin, Islam tidak seperti itu.

''Awalnya saya sempat takut juga. Saya khawatir peristiwa serupa terulang di Inggris. Apalagi, orang barat telah mencap pelakunya adalah orang Islam. Mereka pun mengecamnya dengan sebutan teroris,'' kata Tawfiq.

Namun, Tawfiq yakin, Islam tidak seperti yang dituduhkan. Apalagi, pengalamannya sewaktu di Mesir, Islam sangat baik, dan penuh dengan toleransi. Ia pun bertanya-tanya. ''Mengapa Islam? Mengapa kita menyalahkan Islam sebagai agama teroris. Bagaimana bila kejadian itu dilakukan oleh orang Kristen? Apakah kemudian Kristen akan dicap sebagai pihak teroris pula?'' Karena itu, ia menilai hal tersebut hanyalah dilakukan oknum tertentu, bukan ajaran Islam.

Masuk Islam
Dari situ, ia pun mencari jawabannya. Ia berkunjung ke Masjid terbesar di London. Di sana berbicara dengan Yusuf Islam tentang Islam. Ia pun kemudian memberanikan diri bertanya pada Yusuf Islam. ''Apa yang akan kamu lakukan bila menjadi Muslim?''

Yusuf Islam menjawab. ''Seorang Muslim harus percaya pada satu Tuhan, shalat lima kali sehari, dan berpuasa selama bulan Ramadhan,'' ujar Yusuf.

Tawfiq berkata, ''Semua itu sudah pernah saya lakukan.''
Yusuf berkata, ''Lalu apa yang Anda tunggu?''
Saya katakan, ''Saya masih seorang pemeluk Kristiani.''

Pembicaraan terputus ketika akan dilaksanakan Shalat Zhuhur. Para jamaah bersiap-siap melaksanakan shalat. Dan, saat shalat mulai dilaksanakan, saya mundur ke belakang, dan menunggu hingga selesai shalat.

Namun, di situlah ia mendengar sebuah suara yang mempertanyakan sikapnya. ''Saya lalu berteriak, kendati dalam hati. ''Siapa yang mencoba bermain-main dengan saya.''

Namun, suara itu tak saya temukan. Namun, suara itu mengajak saya untuk berislam. Akhirnya, setelah shalat selesai dilaksanakan, Tawfiq segera mendatangi Yusuf Islam. Dan, ia menyatakan ingin masuk Islam di hadapan umum. Ia meminta Yusuf Islam mengajarkan cara mengucap dua kalimat syahadat.

''Ayshadu an Laa Ilaha Illallah. Wa Asyhadu Anna Muhammadar Rasulullah.'' Saya bersaksi, tidak ada Tuhan selain Allah dan Muhammad adalah Utusan Allah.

Jamaah pun menyambut dengan gembira. Ia kembali meneteskan air mata, bukan sedih, tapi bahagia.

Ia mantap memilih agama yang dibawa Nabi Muhammad SAW ini. Dan, ia tidak menyesali telah menjadi pengikutnya. Berbagai gelar dan penghargaan yang diterimanya dari gereja, ia tanggalkan.

Seperti diketahui, Idris Tawfiq memperoleh gelar kesarjanaan dari University of Manchester dalam bidang sastra, dan gelar uskup dari University of Saint Thomas Aquinas di Roma. Dengan gelar tersebut, ia mengajarkan pandangan Katholik pada jemaatnya. Namun, akhirnya ia beralih mengajarkan Islam kepada masyarakatnya. Selama bertahun-tahun, Tawfiq mengepalai pusat Studi keagamaan di berbagai sekolah di Inggris dan Wales, sebelum dia masuk agama Islam.

''Dulu saya senang menjadi imam (pastor--Red) untuk membantu masyarakat selama beberapa tahun lalu. Namun, saya merasa ada sesuatu yang tidak nyaman dan kurang tepat. Saya beruntung, Allah SWT memberikan hidayah pada saya, sehingga saya semakin mantap dalam memilih Islam. Saya tidak menyesal meninggalkan tugas saya di gereja. Saya percaya, kejadian (Islamnya--Red) ini, lebih baik dibandingkan masa lalu saya,'' terangnya. sya/osa/berbagai sumber


Berdakwah Lewat Lisan dan Tulisan


Berseramah di Mesjid Dublin

Ketika ditanyakan pada Idris Tawfiq tentang perbedaan besar antara Kristen Katholik dan Islam, ia berkata: ''Dasar dari agama Islam adalah Allah. Semua perkara disaksikan Allah, tak ada yang luput dari perhatian-Nya. Ini berbeda dengan yang saya dapatkan dari agama sebelumnya. Islam merupakan agama yang komprehensif.''

Ia menambahkan, Islam mengajarkan pemeluknya untuk senantiasa beribadah kepada Allah setiap saat. Tak terbatas hanya pada hari Minggu. Selain itu, kata dia, Islam mengajarkan umatnya cara menyapa orang lain dengan lembut, bersikap ramah, mengajarkan adab makan dan minum, memasuki kamar orang lain, cara bersilaturahim yang baik. ''Tak hanya itu, semua persoalan dibahas dan diajarkan oleh Islam,'' terangnya.

Penceramah dan penulis
Caranya bertutur kata, sikapnya yang sopan dan santun banyak disukai masyarakat. Gaya berbicaranya yang baik sangat sederhana dan lemah lembut, menyentuh hati, serta menyebabkan orang untuk berpikir. Ia pun kini giat berceramah dan menulis buku tentang keislaman.

Ia memberikan ceramah ke berbagai tempat dengan satu tujuan, menyebarkan dakwah Islam. Idris Tawfiq mengatakan, dia bukan sarjana. Namun, ia memiliki cara menjelaskan tentang Islam dalam hal-hal yang sangat sederhana. Dia memiliki banyak pengalaman dalam berceramah dan mengenali karakter masyarakat.

Ia juga banyak memberikan bimbingan dan pelatihan menulis serta berpidato bagi siswa maupun orang dewasa. Kesempatan ini digunakannya untuk mengajarkan pada orang lain. Termasuk, menjelaskan Islam pada dunia Barat yang banyak menganut agama non-Muslim.

Idris juga dikenal sebagai penulis. Tulisannya tersebar di berbagai surat kabar, majalah, jurnal, dan website di Inggris Raya. Ia juga menjadi kontributor regional dan Konsultan untuk website www.islamonline.net dan www.readingislam.com

Dia menulis artikel mingguan di Mesir Mail, koran tertua Mesir berbahasa Inggris, dan Sawt Al-Azhar, surat kabar Al-Azhar University. Dia adalah pengarang sejumlah buku. Antara lain, Dari surga yang penuh kenikmatan: sederhana, pengenalan Islam; Berbicara ke Pemuda Muslim; Berbicara ke Mualaf. Selain itu, ia juga menjadi juru bicara umat Islam di Barat. Ia juga banyak berceramah melalui radio dan televisi. osa/sya/berbagai sumber/RioL


CEK GALERYNYA DI : http://www.idristawfiq.com


http://www.youtube.com/view_play_list?p=25D8BA7F9D177BA0

06 August 2009

Eropa 2050: Benua Islam Terbesar di Dunia


Katagori : Dunia Islam
Oleh : Redaksi 01 Aug 2009 - 8:00 pm

Entah ini sesuatu yang dilebih-lebihkan ataukah memang sebuah perkiraan belaka. Bisa juga sebuah kabar bagus. Namun tidak menutup kemungkinan bahwa ini adalah upaya untuk "menyadarkan" orang-orang di seluruh Eropa akan keberadaan umat Islam di benua mereka agar bisa mengantisipasinya dan menyebarkan Islamofobia. Tapi hampir semua pihak mengeluarkan pernyataan yang sama. Baik gereja, pemimpin dunia, media, dan bahkan para analisis, bahwa pada tahun 2050, Eropa akan menjadi benua umat Muslim. Benarkah?

Dalam beberapa tahun belakangan ini, populasi umat Muslim di Eropa memang luar biasa. Di tengah hantaman gelombang isyu Islam itu teroris, orang-orang Barat malah berbondong-bondong ingin mengenal Islam. Begitulah, jika Anda menyatakan sesuatu terlarang, maka orang dengan sendirinya akan semakin mendekati yang Anda larang tersebut. Apalagi jika itu berhubungan sebuah institusi kebenaran. Saat ini, diperkirakan Eropa dihuni oleh kurang lebih 50 juta penduduknya yang beragama Islam.

Tentu saja, walaupun hanya sepertiga dari jumlah Muslim penduduk suatu Negara yang mempunyai pemeluk Islam terbesar di dunia, tetapi Muslim di Eropa mempunyai perbedaan yang sangat besar. Antara lain, mereka memeluk Islam lebih banyak karena kesadaran mereka sendiri, bukannya factor keturunan.


Dalam sejarahnya, Islam menyebar melalui Afrika Utara, melintasi selat Gibraltar ke Spanyol. Dari sini, Islam terus memasuki Austria, dan selanjutnya pada akhir abad 1800, Islam tak terbendung lagi memasuki Eropa. Hari ini, Islam menyebar dengan cara yang luar biasa.

Kajian statistik menunjukan bahwa angka kelahiran sebuah keluarga di Eropa merupakan sesuatu yang esensial. Sejarah menunjukkan bahwa jika angka kelahiran sebuah Negara di bawah 1,9 maka Negara itu akan jatuh. Sekarang Prancis mempunyai angka kelahiran 1.8, Inggris 1,6, Yunani 1,3, Italia 1,2, dan Spanyol 1,1. Angka kelahiran di Negara-negara 31 negara Eropa lainnya jika dirata-ratakan akan mencapai 1,38.

Tapi kedatangan imigran Muslim tak bisa lagi memprediksikan angka kelahiran di Eropa. Jumlahnya makin meningkat. Misalnya saja di Prancis, angka kelahiran di Negara ini mencapai 1,8 untuk seluruh penduduknya, namun 8,1 untuk angka kelahiran setiap keluarga Muslim.

Pada tahun 2027, satu dari lima orang Prancis sudah bisa diprediksi sebagai Muslim. Dengan angka seperti ini, 39 tahun ke depan, Prancis sudah diperkirakan menjadi Negara penganut Islam terbesar. Di Belanda, 25% penduduknya adalah Muslim. 50% dari kelahiran bayi baru berikutnya juga Muslim. Sedangkan di Russia ada 23 juta Muslim, dan hanya dalam waktu dekat, 40% dari tentara Russia akan menjadi Muslim juga.


Pemerintah Jerman adalah yang pertama menyuarakan perubahan dramatis ini. Mereka memperkirakan, pada 2025, German akan menjadi sebuah negara yang berpenduduknya mayoritas Muslim.

Jumlah 52 juta Muslim di Eropa sekarang ini diperkirakan akan berlipat ganda pada 24 tahun mendatang. Sejak tahun 1990, diperkirakan 90% dari pertumbuhan adalah Muslim. Pada 2050, Eropa akan menjadi benua yang penuh dengan umat Muslim.

Di Kanada, angka kelahirannya adalah 1,6. Antara tahun 2001 dan 2006, populasi Kanada meningkat sampai 1,6 juta. 1,2-nya merupakan Muslim. Islam memang menjadi agama yang paling cepat tersebar di negara ini. Sedangkan di AS, angka kelahirannya juga sama 1,6. Jika populasi penduduk Latin disertakan maka angkanya menjadi 2,2. Tahun 1970, hanya ada 100.000 orang Islam di AS. Sekarang jumlahnya menjadi 9 juta orang. Dalam 30 tahun ke depan, diperkirakan aka ada 50 juta Muslim di AS.

Perubahan perkiraan demografi ini jelas akan membawa perubahan tersendiri di suatu negara. Hukum, institusi, dan pemerintah akan ikut berganti mengikuti perubahan politik, dan perubahan politik akan senantiasa mengikuti arus besar massa itu sendiri. Akankah 2050, Eropa menjadi benua dengan pemeluk Islam terbesar? Wallohu alam bi shawwab. (sa/ciafact/nlsnprc/eramuslim)








Translate it by Google Translator