26 May 2011

Lisa Smith: Mantan Kru Pesawat Militer yang Terpikat pada Islam

   
.
Lisa Smith: Mantan Kru Pesawat Militer yang Terpikat pada Islam
ilustrasi

Kamis, 26 Mei 2011 03:00 WIB

REPUBLIKA.CO.ID, DUBLIN - Di pengujung usia 30-an tahun, hati Lisa Smith berlabih pada Islam. "Sepanjang usia saya, baru kali ini saya menemukan sesuatu yang bermakna dalam hidup," kata lajang yang berasal dari latar belakang ateis ini. 

Pilihannya pada Islam, sungguh tak diduga kawan-kawannya di unit transportasi Angkatan Bersenjata Irlandia. Bahwa Lisa tengah memilih agama, semua temannya tahu. Ajaran Budhisme, Kristen, katholik, hingga yahudi, semua dilahap. Yang luput dari perhatian mereka, Lisa ternyata juga mempelajari Islam. 

Lisa bergabung dengan Pasukan Pertahanan Udara saat berusia 19 tahun. Ia menjadi seorang prajurit selama lima tahun sebelum bergabung dengan Korps Udara, di mana ia bekerja selama dua tahun sebagai pramugari di pesawat jet pemerintah. Dia sekarang bekerja di unit transportasi tentara.

Berasal dari latar belakang yang "tidak beragama", Lisa yakin gaya hidup pestanya adalah bagian dari pencarian untuk menemukan sesuatu yang bermakna dalam kehidupan.

"Saya tidak punya banyak landasan iman untuk mencari jawaban, misalnya untuk pertanyaan sederhana: mengapa kita ada di sini, apa tujuan kita dalam hidup aku hanya tahu bahwa kami tidak bisa di bumi ini tanpa alasan."

Lisa menghabiskan tahun-tahun pada pencarian dia untuk pemenuhan rohani, dengan membaca "semua hal". Tato di pergelangan tangannya (yang ia berencana untuk membuangnya dengan sinar laser) tertulis I am that I am, yang dipetiknya dari dialog sebuah film yang didasarkan pada tulisan-tulisan Chris Lawson dalam The Moses Code.

"Saya sudah melalui seluruh tahap spiritualitas, dan kemudian aku berpikir bahwa tidak ada Tuhan, hanya kesadaran Tuhan."

Sama seperti warga kulit putih Irlandia kebanyakan, ia juga membenci Islam. "Saat saya melihat gadis-gadis Muslim, dalam benak saya akan berkata, 'mereka ahli membuat bom'," katanya mengenang. 

namun begitu mengenal dekat salah seorang dari mereka, sudut pandangnya berubah. "Mereka tampak begitu damai dan  mereka tidak pernah khawatir tentang apapun," ujarnya. 

Ketika suatu saat ia berkesempatan membaca Alquran, ia menemukan jawabannya. "Itu petunjuk hidup yang nyata...dan saya merasa banyak pesan-pesan di dalamnya ditujukan untuk saya," ujarnya. 

Lisa menghabiskan tiga bulan berikutnya untuk mempelajari Islam. "Hampir 24 jam sehari," katanya mengibaratkan.   April 2011, ia bersyahadat. 

Ia beruntung, bosnya di Angkatan Udara memberi dukungan atas keputusannya memilih Islam. Sehari-hari, ia mengenakan pakaian dinas dengan topi menutupi rambutnya.

Dia berharap untuk meninggalkan pekerjaan dalam beberapa bulan mendatang "jika saya menemukan suami yang cocok". Ia berencana untuk mengundurkan diri  dalam dua tahun ini.

Redaktur: Siwi Tri Puji B

23 May 2011

"Menghilang" Sejak Ramalan Kiamatnya Meleset


 

Senin, 23 Mei 2011

Hidayatullah.com--Media di Amerika Serikat melaporkan Harold Camping tidak terlihat sejak prediksi kiamat yang dia siarkan itu ternyata salah. Kontak telepon dan e-mail ke Family Radio milik Harold Camping tidak dijawab. Dia memprediksikan kiamat terjadi pada Sabtu (21/5) tepat pukul 18.00 di berbagai zona waktu di belahan dunia.

Koran The Washington Post melaporkan layanan telepon untuk mencegah aksi bunuh diri dibuka untuk mengantisipasi kemungkinan orang-orang yang percaya dengan ramalan tersebut mengalami depresi setelah ramalan kiamat tidak menjadi kenyataan. Sekelompok warga dari Gereja Injil Calvary di Milpitas, California, mengadakan misa pagi untuk menghibur orang-orang yang percaya dengan isi ceramah Harold Camping.

''Kami hadir di sini sebab kami peduli kepada orang-orang ini,'' tuliskoran New York Times mengutip James Bynum yang merupakan salah seorang pemuka gereja.

Namun, banyak warga Kristen menepis pandangan Camping. Sebagian bahkan menggambarkan dia sebagai ''nabi palsu''.

Sebagian kalangan atheis berpesta untuk merayakan melesetnya ramalan kiamat. Sedangkan, sekelompok orang yang tidak percaya berkumpul di luar markas Family Radio International milik Harold Camping di kawasan Oakland, California, ketika tenggat waktu ramalan berlalu.

''Ini mungkin salah satu hal sedih yang saya pernah baca, kabar bahwa ada anak-anak di luar sana yang orang tuanya menghabiskan dana tabungan kuliah dan menjual rumah mereka,'' kata seorang wanita kepada BBC.

Camping mengatakan dia tahu tanpa secuil keraguan pun bahwa hari kiamat akan tiba. Dia menyatakan tidak ada rencangan cadangan.

Dia sudah pernah meramalkan kiamat pada tahun 1994. Para pengikutnya belakangan menyatakan ramalan itu hanya mengacu tahap antara.*

Sumber : roL
Rep: Akbar Muzakki
Red: Cholis Akbar

http://www.hidayatullah.com/read/17158/23/05/2011/

Demi Menemukan Islam, Anna Stamou Rela Jadi "Pasien" Para Filsuf

Demi Menemukan Islam, Anna Stamou Rela Jadi
Anna Stamou

Senin, 23 Mei 2011 01:00 WIB

REPUBLIKA.CO.ID, ATHENA -  Salah satu penghargaan terkemuka Muslim internasional di Eropa baru-baru ini diberikan kepada seorang wanita Yunani. Manajer humas dari Asosiasi Muslim Yunani, Anna Stamou, dianggap sebagai satu dari 10 wanita Muslim dengan pengaruh yang besar dan yang paling positif di Eropa.

Penggagas penghargaan, adalah European Muslim Professionals Network (CEDAR), yang didukung oleh Institute of Strategic Dialogue, atau dikenal juga dengan nama "Three Club". Seremonial pemberian penghargaan dilakukan akhir tahun lalu di Madrid, Spanyol.

Tak banyak yang tahu, enam tahun yang lalu ia adalah seorang mualaf. Ia menemukan Islam setelah bergulat dengan kegelisahan dirinya.

"Pencarian saya telah lama, saya selalu mencari jawaban. Dalam pencarian saya tentang kebenaran, aku tidak bisa mendapatkan jawaban yang memuaskan," ujarnya, tentang perjalanan batinnya.

Sejak sekolah menengah, Anna punya minat yang tinggi di bidang sains. Dalam mata pelajaran ini, dia selalu unggul. Imbasnya, dalam menemukan jawaban atas kegamangan batinnya, ia bermain logika.

"Jadi, saya berkonsultasi ke beberapa sekolah filsafat, bertemu banyak filsuf. Saya ditangani mendalam dengan Pythagoras," ia tersenyum menjelaskan.

Selama pencarian ini, ia bertemu dengan suaminya sekarang. Saat itu, mereka sama-sama bergabung sebagai  sukarelawan organisasi Doctors of the World, selama perang di Irak. Dari pria inilah, ia banyak menemukan pengetahuan tentang Islam.

Namun, ia tak menerima mentah-mentah omongannya. Anna mulai meneliti lebih dalam ajaran-ajarannya. "Saya pikir ini karena ilmu yang saya  peroleh dari sekolah bahwa Islam adalah sebuah agama inferior dan terdistorsi. Islam meskipun telah memberi saya jawaban, saya berkata pada diri sendiri bahwa saya harus belajar lebih banyak tentang agama ini," katanya.

Di Yunani, Islam kerap rancu dengan Turki. Pasalnya, kebanyakan Muslim di Yunani berasal dari Turki. Buku-buku keislaman, umumnya menggunakan bahasa mereka. "Meskipun ada ribuan Muslim Yunani, saya tidak mengerti mengapa tidak ada buku yang diterbitkan dalam bahasa Yunani," ujarnya. Ia mempelajari Islam dari buku-buku berbahasa Inggris dan Prancis.

Dia beruntung mengalami transisi dari agama lamanya menuju Islam didampingi oleh penerimaan dari sisi keluarga dan teman-temannya. "Saya belum bertemu reaksi negatif. Beberapa orang mungkin memiliki pertanyaan, tapi tak pernah ada tendensi negatif," ujarnya, yang mengaku dengan senang hati akan menjelaskan agama barunya.

Di sisi lain, ia juga menjaga hubungan dengan mereka yang beda agama secara baik, termasuk keluarganya. "Kini saya mengenakan jilbab, dan tak masalah bagi mereka," katanya. Ia juga akan hadir di tengah keluarganya saat mereka merayakan hari besar agama.


"Jilbab adalah bagian dari iman. Ingat, hanya bagian, Anda dapat memilih untuk mengikuti atau tidak. Ini adalah pilihan Anda," katanya. Ia menyatakan, adalah salah anggapan publik Barat yang menyamakan jilbab sebagai simbol penindasan atas kaum perempuan. "Jilbab adalah masalah pilihan. Saya mendukung mereka yang memperjuangkan hak mereka untuk memakainya."

Ia mengatakan, dasar dari semua masalah adalah hidup berdampingan secara damai dan toleransi. "Selama Ramadhan, kami makan bersama dengan teman-teman Kristen kami, ini adalah sesuatu yang tidak mudah ditemukan di Eropa. Selain itu, putri saya mencintai dan bersemangat untuk Natal. Mereka juga ada di acara Paskah keluarga," tambahnya.

Saat Idul Fitri, hal sama dilakukan padanya. Bahkan, para mahasiswanya bergantian menyalami dan memeluknya. "Saya beruntung menjadi bagian Yunani. Demokrasi ada di sini," ujar dosen kimia di dua perguruan tinggi Yunani ini.

Redaktur: Siwi Tri Puji B

18 May 2011

Jill: Menjadi Muslim adalah Hal Terindah dalam Perjalanan Hidup Saya

Jill: Menjadi Muslim adalah Hal Terindah dalam Perjalanan Hidup Saya
jill

Jill: Menjadi Muslim adalah Hal Terindah dalam Perjalanan Hidup Saya

Senin, 16 Mei 2011 12:47 WIB

REPUBLIKA.CO.ID, Ia meminta dipanggil Jill saja. Menganut Islam beberapa tahun lalu, dia kini mantap menjadi Muslimah. "Insya Allah, Islam akan saya bawa sampai maut menjemput," ujarnya. Berikut kisahnya tentang pilihannya pada Islam:

"Saat remaja, saya bekerja sampingan di sebuah restoran milik orang Palestina. Ya, pemilik itu seorang Muslim. Ini kali pertama saya, remaja kulit putih kelahiran Amerika, bersinggungan dengan Muslim. Dia shaleh. Dia memperlakukan karyawan dengan "hati". Dia menyambut siapa saja dengan ramah, bersalamaan. Dia sangat berbeda dengan Muslim yang saya kenal.

Masuk kuliah, saya memutuskan memilih jurusan sejarah timur tengah. Di sini, saya mengenal lebih jauhtentang Islam dari perspektif sejarah. Siapa penyebar ajaran Islam, bagaimana dia, apa isi ajarannya, dan seterusnya. Hati saya makin tertawan pada Islam. Namun saat itu belum memutuskan menganut Islam.

Pada perjalanannya kemudian, saya berkenalan dengan seorang pemuda yang mengenalkan saya pada sufisme Islam. Dari pemuda yang di kemudian hari menjadi suami saya ini, saya menyimpulkan satu hal tentang Islam: agama yang logis dan knowledgeble. Satu kata yang selalu saya ingat: "Jill, islam adalah agama yang logis. Dia bukan hanya agama, tapi jalan keluar untuk hidup."

 Dan saya membuktikannya. Setiap kali ada masalah, Islam membimbing saya untuk tenang dan keluar dari masalah itu. Ajaran Islam juga bisa diterima akal. Bahkan, misalnya, untuk hal remeh kenapa wanita harus mengenakan jilbabpun, ada alasan logis yang bisa diterima akal.

Saya memutuskan berislam tidak dengan cara membabi buta. Saya mempelajarinya lebih dulu. Saya orangnya sangat berhati-hati. Betul, calon suami yang mengenalkan saya lebih jauh pada Islam, tapi pendapatnya bukan harga mati bagi saya. Saya tetap mengikuti kelas pendidikan Islam, bertanya pada teman-teman yang lain, dan seterusnya. Intinya, saya terus belajar.

Menganut Islam adalah hal terindah dalam perjalanan hidup saya. Insya Allah, saya akan membawanya hingga maut menjemput. Berislam, bukan sekadar mengucap syahadat, selesai. Insya Allah, saya akan terus belajar tentang Islam, meningkatkan dan terus menjaga keimanan saya. Insya Allah, semoga Allah selalu membimbing saya."

Redaktur: Siwi Tri Puji B
Sumber: Berdasar pengakuannya via situs Youtube dan sejumlah sumber lain

http://www.republika.co.id/berita/dunia-islam/mualaf/11/05/16/ll9xei-jill-menjadi-muslim-adalah-hal-terindah-dalam-perjalanan-hidup-saya

Gereja Swedia Raup Keuntungan dari Film Porno?


 

Rabu, 18 Mei 2011

Hidayatullah.com--Kantor berita Fars (17/5) melaporkan, gereja- gereja Swedia dalam beberapa hari terakhir terus diburu media massa atas isu pornografi. Sejumlah uskup Katolik di kota Lund, Swedia, dikabarkan berinvestasi di jaringan televisi yang menayangkan film-film porno.

Padahal berdasarkan ketetapan gereja Swedia, investasi gereja di sektor itu dilarang dan bertentangan dengan semangat keagamaan dan etika. Namun sejumlah uskup Swedia melanggar ketentuan itu dengan mengedepankan alasan ekonomi.

Stefan Skoog, seorang pejabat finansial di wilayah keuskupan Lund, kepada koran The Local terbitan Swedia mengatakan mustahil menemukan perusahaan yang bersih, demikian dikutip thelocal.

"Nyaris tidak mungkin menemukan perusahaan yang sepenuhnya bersih." Namun ia berdalih bahwa pihaknya selalu menekankan para investor dan manajer keuangan kami untuk berusaha menghindari berinvestasi di sektor-sektor "tidak bersih."

Dewan Keuskupan Lund berinvestasi di sebuah perusahaan media komersial MTG, yang menayangkan film porno pada malam hari melalui TV 1000.

Ketika Sveriges Radio (SR) meminta pendapat masyarakat di daerah setempat apa yang mereka pikirkan tentang kasus Gereja ini, umumnya respon mereka negatif.

"Ini patut dipertanyakan. Saya lebih suka bahwa Gereja Swedia menempatkan uang mereka di dana yang tidak berurusan dengan hal-hal seperti, " ujar salah seorang kepada SR.

"Ini benar-benar tidak tepat. Saya pikir gereja harus mengikuti nilai-nilainya Kristen dan menjadi teladan moralitas dalam masyarakat, " kata yang lain.

Meski demikian, Stefan Skoog percaya anggota gereja Swedia menempatkan uangnya seetis mungkin.

"Dan jika dana terbukti kurang etis dari yang lebih kita suka, kami bekerja secara aktif mencoba mempengaruhi mereka untuk berganti," ujarnya.

Krisis moral

Pada awal tahun 2011, Gereja Katolik Swedia menyatakan bahwa dalam 30 tahun terakhir sedikitnya tiga pastor terjerat skandal etika dan seks. Sejak kasus tersebut, penilaian negatif opini masyarakat Swedia juga semakin meningkat. Dalam beberapa bulan terakhir, masalah ini muncul ke permukaan beberapa kali dan para pejabat Vatikan juga memilih bungkam dalam masalah ini.

Merebaknya skandal etika di gereja di negara-negara Eropa utara menunjukkan krisis etika yang melanda gereja Katolik. Namun yang terjadi Swedia, berbeda dengan berbagai skandal yang terungkap sebelumnya.*

 

Sumber : irb/thelocal.se
Rep: Administrator
Red: Panji Islam

http://www.hidayatullah.com/read/17055/18/05/2011/gereja-swedia-raup-keuntungan-dari-film-porno?.html

Translate it by Google Translator