18 March 2019
16 November 2015
21 February 2015
Fpi mantab. Razia daging babi
Mantab nih FPI
Razia Rumah Potong Hewan Ilegal, FPI Temukan Daging Anjing dan Babi
Hidayatullah.com–Laskar Pembela Islam Dewan Pimpinan Wilayah Front Pembela Islam (DPW FPI) Bekasi Raya menemukan hewan babi dan anjing dalam sebuah razia potong hewan (RPH) illegal di Bekasi Timur.
Penggerebekan Rumah Potong Hewan (RPH) ilegal di wilayah pertigaan Jalan Caringin Kelurahan Bojong Rawa Lumbu Kecamatan Bekasi Timur ini dilakukan hari Selasa (18/02/2015) pada pukul 22:30 malam, demikian dirilis dalam akun resmi Facebook Bekasi Raya.
Dalam temuan ini, lebih dari 15 KK dengan keadaan rumah yg tidak layak ditemukan potongan-potongan daging anjing dan babi siap jual.
FPI Bekasi Raya bahkan didapati 2 ekor babi yang masih hidup dalam keadaan terikat dan dimasukkan ke dalam karung dengan dikeluarkan moncongnya.
“Cukup disinyalir binatang ini dijualbelikan secara bebas yang kemungkinan akan dioplos dengan daging lainnya seprti daging sapi,” demikian Badan Investigasi Front DPW FPI Bekasi Raya, Budi Santoso dalam akun resmi Facebook FPI Bekasi Timur.*
Detail: http://www.hidayatullah.com/berita/nasional/read/2015/02/20/39291/razia-rumah-potong-hewan-ilegal-fpi-temukan-daging-anjing-dan-babi.html
These man will meet their lord son
Mantab. TNI mengawal eksekusi mati gembong narkoba dari Australia
Mantab....
Kawal Eksekusi Mati Bali Nine, TNI Siagakan Alat Tempur
Jakarta - Panglima TNI Jenderal Moeldoko mengatakan akan mendukung langkah-langkah hukum Presiden RI Joko Widodo terkait eksekusi hukuman mati. Mabes TNI juga bereaksi atas penolakan Pemerintah Australia terkait rencana eksekusi hukuman mati terhadap dua warganya, Andrew Chan dan Myuran Sukumaran.
Menurut Jenderal TNI Moeldoko, untuk memperkuat dukungan para Komandan pasukan khusus akan membuat perencanaan yang detail bersama-sama Kejaksaan dan Kementerian Hukum dan HAM. Hal ini dilakukan untuk mengantisipasi apabila ada gangguan-gangguan yang bersifat fisik maupun non fisik.
Unsur intelijen dan alat tempur akan disiagakan yang setiap saat dapat digerakkan. Para komandan s�tuan khusus juga harus bersiap-siap. Kesiapan pasukan khusus TNI ini tentu tidak melihat atau mendefinisikan dari salah satu negara.
“Tetapi sekali lagi, TNI sangat memahami kemungkinan-kemungkinan ancaman tersebut. Setelah saya perintahkan hari ini para komandan satuan khusus sudah menyiapkan dirinya dengan baik," tegas Jenderal TNI Moeldoko dalam siaran pers TNI yang diterima detikcom, Jumat (21/2/2015).
“Kami sangat memahami risiko atas kemungkinan terjadinya lost generation akibat narkoba. Kita mendukung sepenuhnya kebijakan Presiden RI Ir. Joko Widodo dalam bentuk apapun, termasuk pemberian hukuman mati bagi terpidana kasus narkoba”, ujar Panglima TNI.
http://news.detik.com/read/2015/02/20/201457/2838774/10/kawal-eksekusi-mati-bali-nine-tni-siagakan-alat-tempur
18 February 2015
Fotografer masuk islam karena keindahan alam
SAYA lahir dan tumbuh sebagaimana orang Swedia, tidak religius, namun memiliki hubungan hangat antar-sesama.
Selama 25 tahun kehidupan saya, benar-benar tidak berpikir tentang Tuhan atau apapun mengenai spiritual. Saya tipikal orang materialistik. Begitulah.
Saya masih ingat satu cerita pendek yang saya tulis di kelas tujuh tentang kehidupan masa depan saya. Saya bercita-cita menjadi programmer game sukses (padahal belum pernah menyentuh komputer) yang hidup bersama istri Muslim! Wah, pada waktu itu, “Muslim” bagi saya berarti berpakaian panjang dan mengenakan kerudung. Entah darimana datangnya pikiran itu.
Kemudian, di SMA, seingat saya banyak menghabiskan waktu di perpustakaan sekolah menjadi kutu buku. Pada satu waktu, saya sempat mengambil Al-Quran terjemahan dan membaca beberapa ayat dari itu. Saya tidak ingat persis apa yang saya baca, tapi seingat saya isinya masuk akal dan logis.
Namun, saya sama sekali masih tidak religius; saya masih belum berfikir tentang Tuhan dalam kaitannya alam semesta, dan bahkan saya belum membutuhan adanya Tuhan. Maksud saya, kami hanya berfikir teori Newton untuk menjelaskan bagaimana alam semesta bekerja, bukankah begitu?
Waktu pun berlalu, saya lulus sekolah dan mulai bekerja. Saya bisa mendapatkan uang dan pindah ke apartemen saya sendiri dan menemukan sarana menakjubkan pada PC (komputer). Saya bersemangat menjadi seorang fotografer amatir dan terdaftar dalam kegiatan fotografi.
Suatu ketika saat sedang mendokumentasikan pasar dan mengambil foto dari jarak jauh dengan lensa tele, datanglah seorang imigran yang terlihat marah dan meminta saya tidak mengambil gambar-gambar apa pun tentang ibu dan saudara-saudara perempuannya. Anehnya, mereka adalah Muslim!
Hal yang berkaitan dengan Islam muncul lagi. Saya tidak bisa menjelaskan mengapa hal itu terjadi. Saya pun tidak tahu apa sebabnya ketika saya mendatangi Pusat Informasi Islam di Swedia untuk meminta berlangganan newsletter (untuk informasi dan berita keislaman). Juga membeli Al Quran terjemahan karya Yusuf Ali dan satu buku sangat bagus tentang Islam berjudul: Iman Kita.
Saya membaca hampir semua Quran dan menemukan isinya begitu indah dan logis. Tapi tetap, Tuhan masih belum memiliki tempat di hatiku. Satu tahun kemudian, saat saya berada di satu tempat di satu pulau yang indah ketika musim gugur, saya mengambil foto-foto cantik. Saya diliputi oleh perasaan takjub. Saya seolah-olah menjadi sepotong kecil dari sesuatu yang lebih besar. Satu bagian dari bagian yang lebih besar milik Tuhan yang disebut alam semesta.
Sungguh indah sekali! Saya tidak pernah merasa seperti ini sebelumnya. Benar-benar santai, namun penuh dengan energi, dan di atas semuanya, benar-benar menyadari adanya Tuhan di mana pun mata saya memandang. Saya tidak tahu berapa lama saya tinggal di tempat luar biasa ini. Saat saya pulang, kondisinya kembali seperti biasa. Hanya saja ada yang tetap tinggal tak terhapuskan. Apa yang saya alami melekat dalam pikiran saya.
Pada saat itu, Microsoft memperkenalkan Windows baru ke pasar perangkat lunak. Paket perangkat lunak itu termasuk layanan online Microsoft Network (MSN). Saya penasaran tentang sarananay dan segera memiliki akunnya. Saya kemudian menemukan bahwa Islam BBS (electronic bulletin board system) adalah bagian paling menarik dari MSN, dan di sanalah saya menemukan Shahida.
Shahida adalah wanita Amerika yang telah masuk Islam. Chemistry kami pun saling bersambung, dan ia menjadi sahabat pena terbaik yang pernah saya miliki. E-mail korespondensi kami akan menjadi catatan sejarah –faktanya, kotak surat saya yang memenuhi tiga megabyte selama enam bulan pertama bakal bisa membuat kisah sendiri.
Shahida dan saya membahas Islam, dan iman kepada Tuhan. Pada umumnya, segala sesuatu yang dia tulis masuk akal bagi saya. Shahida memiliki kesabaran malaikat untuk saya, yang memiliki pemikiran lambat dan suka menyampaikan pertanyaan konyol. Tapi dia tidak pernah menyerah pada saya. Dia mengatakan kepada saya, “Dengarkan saja hati Anda, dan Anda akan menemukan kebenaran.”
Saya lantas menemukan kebenaran dalam diri saya lebih cepat dari yang saya duga. Dalam perjalanan pulang dari kerja, saya naik bus dan kebanyakan orang di sekitar saya sedang tertidur. Saya tertarik dengan matahari terbenam, yang membentuk awan indah tersebar dengan warna pink dan oranye. Pada saat itu, semua bagian datang bersama-sama.
Saya pun mengerti bagaimana Tuhan mengatur hidup kita, sesungguhnya kita bukan robot. Saat itu saya masih melihat, hal itu mungkin tergantung pada mekanisme kerja fisika dan kimia, tetapi saya telah percaya dan melihat apa yang telah diatur Tuhan. Betul-betul indah: saya mengalami beberapa menit dalam pemahaman dan kedamaian secara total. Saya begitu rindu saat seperti ini terjadi lagi.
DAN saat itu terjadi lagi. Suatu pagi saya bangun, pikiran saya jelas seperti lonceng. Pikiran pertama yang berkelebat melalui otak saya adalah, bagaimana saya harus bersyukur kepada Tuhan, yang Dia telah membangunkan saya untuk menghadapi hari lain yang penuh peluang. Padahal sebelumnya saya merasa seperti biasa saja, setiap hari di sepanjang hidup saya.
Setelah pengalaman ini, saya tidak bisa lagi menyangkal keberadaan Tuhan. Memang setelah 25 tahun menyangkal Tuhan, tidak mudah juga untuk mengakui keberadaan-Nya dan menerima iman. Tapi hal-hal yang baik terus terjadi padaku. Saya kemudian menghabiskan beberapa waktu di Amerika Serikat, dan pada saat ini, saya mulai berdoa, serta merasa dan belajar untuk fokus pada Tuhan dan mendengarkan apa yang dikatakan hati saya.
Sampailah kemudian di akhir pekan yang bagus di New York. Semula sempat cemas juga, tapi akhirnya bisa terlewati dengan berhasil. Sebagian besar dari semua itu karena akhirnya saya bertemu Shahida.
Pada titik ini tidak ada lagi jalan balik, walaupun saya belum melakukannya. Kembali ke Swedia, Tuhan terus membimbing saya. Saya terus banyak membaca lagi, dan saya akhirnya memiliki dorongan untuk pergi ke masjid terdekat dan bertemu dengan beberapa Muslim. Kaki saya gemetar saat saya mendatangi masjid, padahal sebelumnya saya telah melewatinya berkali-kali. Tapi tidak pernah berani untuk berhenti dan mengunjungi.
Saya bertemu orang-orang terbaik di masjid, dan diberi beberapa banyak bahan bacaan dan membuat rencana untuk mendatangi dan mengunjungi saudara-saudara Muslim di rumah mereka. Apa yang mereka katakan atau memberi jawaban, semuanya masuk akal. Islam pun menjadi bagian utama dari hidup saya. Saya mulai berdoa secara teratur dan pergi shalat Jumat untuk pertama kali.
Sungguh indah sekali. Saya menyelinap masuk dan duduk di belakang. Saya tidak mengerti apa yang disampaikan khatib, tapi menikmati kondisinya. Setelah khotbah, kita semua berkumpul dalam baris dan shalat dua rakaat. Ini salah satu pengalaman paling indah yang pernah saya miliki dalam perjalanan saya ke Islam. Ketulusan 200 orang yang hadir di masjid hanya tercurahkan kepada satu hal; memuji Allah yang Maha Besar.
Perlahan-lahan, pikiran saya mulai setuju dengan hati saya, dan saya mulai membayangkan diri saya sebagai seorang Muslim. Tapi sungguh-sungguhkah saya masuk Islam? Saya telah lama meninggalkan gereja, bisakah nanti saya mengerjakan shalat lima kali sehari? Bisakah saya berhenti makan daging babi? Bisakah saya benar-benar melakukannya? Dan bagaimana dengan keluarga saya dan teman-teman? Saya ingat apa yang dikatakan saudara saya bernama Omar kepada saya, bagaimana keluarganya telah menyingkirkan dirinya saat ia menyampaikan telah masuk Islam.
Bisakah saya benar-benar masuk Islam?
Melalui gelombang internet, saya juga telah mendapat informasi. Ada berton-ton informasi tentang Islam di luar sana. Saya mengunjungi hampir setiap situs yang terkait dengan Islam, dan saya banyak belajar dari situ.
Apa yang benar-benar membuat perubahan dalam diri saya adalah cerita berjudul “Dua belas Jam” dari seorang wanita Inggris yang baru masuk Islam. Ia pernah mengalami perasaan sama seperti saya. Ketika saya membaca ceritanya, saya menangis dan menyadari bahwa tidak ada jalan untuk kembali lagi; saya tidak bisa menolak Islam lagi.
Memasuki liburan musim panas, saya telah memantapkan pikiran. Saya harus menjadi seorang Muslim. Namun awal musim panas masih terasa sangat dingin. Jika cuaca mulai cerah selama minggu pertama liburan saya, saya ingin terlebih dulu tidak melewatkan sinar matahari dan harus pergi ke pantai. Di TV, pembaca acara cuaca telah menyebutkan matahari akan bersinar sepanjang hari. Baiklah, saya akan masuk Islam pada hari berikutnya.
Keesokan paginya langit tampak abu-abu, dengan hembusan angin dingin bertiup di luar jendela kamar saya. Rasanya Tuhan telah memutuskan, inilah saatnya, dan saya tidak bisa menunggu lagi. Saya pun mandi wajib (ghusl), mengenakan pakaian bersih, kemudian melompat ke mobil dan melaju selama satu jam menuju masjid.
Di masjid, saya mendekati beberapa saudara dan memberitahu mereka tentang keinginan saya menjadi Muslim. Setelah shalat Dhuhur, imam dan beberapa saudara menyaksikan saya mengucapkan dua kalimat Syahadat. Allhamdulillah.
Yang melegakan saya, semua keluarga dan teman-teman menerima baik masuknya saya ke Islam; mereka semua menerimanya. Saya tidak bisa mengatakan mereka senang, tapi mereka tidak punya perasaan menolak sama sekali.
Tentu saja, mereka tidak dapat memahami semua hal yang saya lakukan, seperti sholat lima kali sehari pada waktu tertentu atau tidak makan daging babi. Mereka berpikir, praktik-praktik ini merupakan kebiasaan aneh yang akan mati dalam perjalanan waktu. Tapi saya akan membuktikan bahwa mereka salah, insya Allah!
Detail: http://www.hidayatullah.com/feature/cermin/read/2015/02/17/39114/fotografer-swedia-ini-pun-masuk-islam-melalui-gejala-alam-1.html
17 February 2015
Maurice Bucaille, Ilmuwan Besar Perancis Peluk Islam Usai Bedah Mumi Firaun
Maurice Bucaille lahir di Perancis. Setelah menamatkan pendidikan menengah atas, ia belajar di Fakultas Kedokteran, Universitas Prancis. Kemudian menjadi dokter bedah terkenal dan terpintar yang pernah dimiliki Perancis modern. Namun, cerita keislamannya mampu mengubah hidup dia.
Perancis terkenal sebagai negara yang tertarik dengan arkeologi dan budaya. Di akhir 80an, Perancis meminta Mesir untuk mengirimkan mumi Firaun untuk dilakukan serangkaian eksperimen dan penelitian.
Akhirnya mumi penguasa Mesir terkenal tersebut akhirnya tiba di Perancis. Mumi itu kemudian dipindahkan ke ruangan khusus di Monument Center. Para arkeolog, ahli bedah dan ahli anatomi mulai melakukan studi tentang mumi ini dalam upaya untuk menyelidiki misteri Firaun.
Dokter bedah senior dan ilmuwan yang bertanggung jawab atas studi tentang mumi Firaun adalah Profesor Maurice Bucaille. Sementara proses restorasi mumi berjalan, Maurice Bucaille sibuk dengan pikirannya. Dia mencoba untuk menemukan bagaimana Firaun ini meninggal.
Saat larut malam, ia menemukan penyebabnya. Sisa-sisa garam yang terjebak dalam tubuh mumi itu adalah bukti bahwa ia meninggal karena tenggelam dan mayatnya segera diangkat dari laut.
Terlihat jelas juga bahwa para pendeta Mesir kuno buru-buru mengawetkan tubuh Firaun tersebut. Tapi Maurice bingung dengan sebuah pertanyaan, bagaimana tubuh ini–dengan mengesampingkan tubuh mumi lainnya dari Mesir kuno– tetap utuh hingga sekarang meskipun tubuhnya pernah tenggelam di laut.
Maurice sibuk memikirkan hal tersebut ketika seorang koleganya mengatakan tidak usah terlalu dipikirkan karena dalam Islam disebutkan bahwa Firaun ini memang tenggelam.
Pada awalnya, dia sangat tidak yakin dan menolak pernyataan tersebut. Dia mengatakan penemuan seperti itu hanya bisa diketahui melalui peralatan komputer canggih dan modern.
Maurice bertambah tercengang setelah koleganya yang lain mengatakan bahwa Alquran, kitab suci yang dipercaya muslim, menceritakan kisah tenggelamnya Firaun dan mengatakan tubuh tersebut akan tetap utuh meskipun ia telah tenggelam.
Maurice bertambah terkejut dan terus bertanya-tanya, dari mana kitab suci umat Islam ini mendapatkan data, sementara mumi tidak ditemukan sampai 1898. Selain itu Alquran juga baru diturunkan kepada umat Islam selama lebih dari 1400 tahun setelah peristiwa tenggelamnya Firaun. Mengingat juga sampai beberapa dekade lalu seluruh umat manusia termasuk muslim tidak tahu bahwa orang Mesir kuno mengawetkan firaun mereka?
Maurice Bucaille terjaga sepanjang malam menatap tubuh Firaun, berpikir mendalam soal kitab Alquran yang secara eksplisit mengatakan bahwa tubuh ini akan utuh setelah tenggelam.
"Bisakah dipercaya nabi Muhammad SAW tahu tentang ini lebih dari 1.000 tahun yang lalu ketika saya baru saja mengetahu hal itu?" pikir Maurice.
Pikiran Maurice malam itu dipenuhi berbagai pertanyaan dan keheranan tentang kitab suci umat Islam. Mumi tersebut akhirnya dikembalikan ke Mesir.
Jatuh Cinta dengan Alquran
Tapi, karena ia sudah tahu tentang kisah Firaun versi muslim, ia segera berkemas dan melakukan perjalanan ke Arab Saudi. Kebetulan saat itu di Arab Saudi diadakan konferensi medis yang dihadiri banyak ahli anatomi muslim.
Di sana, Maurice memberitahu mereka tentang penemuannya, yaitu bahwa tubuh Firaun itu tetap utuh bahkan setelah ia tenggelam. Salah satu peserta konferensi membuka Alquran dan membacakan surat Yunus ayat 92 yang menceritakan kisah bagaimana tubuh Firaun diangkat dari dasar laut dan atas izin Allah, tubuh itu akan utuh agar menjadi bahan renungan bagi orang-orang yang berpikir sesudahnya.
Dalam kegembiraannya setelah dibacakan ayat tersebut, Maurice berdiri di hadapan para peserta konferensi berkata, 'Aku telah masuk Islam dan percaya pada Alquran ini'.
Saat kembali ke Perancis, Maurice Bucaille menghabiskan 10 tahun melakukan studi tentang kesesuaian fakta-fakta ilmiah saat ini dengan yang disebutkan dalam Alquran. Dia berusaha meyakinkan dirinya bahwa Alquran tidak pernah bertentangan dengan satupun fakta ilmiah.
Dia kemudian menulis buku tentang Alquran yang menghebohkan seluruh negara-negara Barat, dengan judul, "The Bible, The Qur'an and Science, The Holy Scriptures Examined In The Light Of Modern Knowledge."
Buku tersebut sangat laris dan bahkan ratusan ribu eksemplar telah diterjemahkan dari bahasa Perancis ke bahasa Arab, Inggris, Indonesia, Persia, Turki dan Jerman. Bahkan tersebar ke hampir semua toko buku di seluruh dunia.
"Sisi ilmiah dari Alquran telah mengejutkan saya sejak awal, karena pikiran saya belum pernah melihat begitu banyak kajian ilmu pengetahuan yang disuguhkan secara akurat. Itu semacam cermin bagi ilmu pengetahuan yang sudah ditulis dalam buku-buku ilmiah selama ini padahal ilmu tersebut sudah ada lebih dari 13 abad yang lalu," sepenggal catatan kata pengantar Maurice dalam bukunya. (Sumber: Onislam.net)
14 February 2015
Ketidakadilan yg dianut media barat
Media AS yang Hipokrit dan Bahaya Radikalisasi dalam Kasus Penembakan 3 Muslim
Tidak seperti Muslim yg disuruh berlaku adil walau kepada kaum yg dibenci (secara agama) sekalipun.
Jamuan (Al-Mā'idah):8 - Hai orang-orang yang beriman hendaklah kamu jadi orang-orang yang selalu menegakkan (kebenaran) karena Allah, menjadi saksi dengan adil. Dan janganlah sekali-kali kebencianmu terhadap sesuatu kaum, mendorong kamu untuk berlaku tidak adil. Berlaku adillah, karena adil itu lebih dekat kepada takwa. Dan bertakwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan.
Washington DC - Media-media di Amerika Serikat terkesan enggan memberitakan peristiwa penembakan tiga warga muslim di Chapel Hill, North Carolina, AS. Awalnya tidak banyak media yang memberitakan peristiwa tersebut. Setelah peristiwa tersebut menjadi pembicaraan yang luas di media sosial, barulah media-media mainstream di AS memberitakannya.
“Memang ada double standard di media-media mainstream di Barat. Media dikuasai oleh kelompok tertentu yang punya kepentingan ideologi dan ekonomi. Secara ideologi mereka tidak setuju dengan masyarakat muslim. Secara ekonomi juga masyarakat muslim belum terlalu solid,” kata tokoh muslim Indonesia di AS, Muhammad Shamsi Ali, kepada detikcom, Jumat (13/2/2015).
Menurutnya, sikap media yang hipokrit ini justru semakin memperburuk hubungan antara dunia Barat dengan dunia Islam dan semakin menyuburkan radikalisme. Pasalnya, ketidakimbangan dalam pemberitaan itu memicu ketidakpuasan dan kemarahan di kalangan masyarakat Islam.
“Salah satu penyebab utama radikalisme adalah ketidakimbangan pemberitaan di media-media Barat. Ketika orang Islam melakukan sesuatu yang kurang baik, mereka mengeksposnya besar-besaran. Tapi ketika orang Barat yang melakukan dan orang Islam yang menjadi korban, media diam. Itu membuat orang Islam marah, sehingga wajar jika ada teori konspirasi yang tumbuh bahwa Barat ingin menghancurkan
Islam,” kata Ustad Shamsi.
Menurutnya, ketidakimbangan dalam pemberitaan itu terlihat di banyak kasus yang lain. Misalnya, dalam salah satu forum interfaith dialogue di New York, salah seorang petinggi media mempertanyakan kepada Ustad Shamsi mengapa masyarakat muslim tidak mengutuk kasus Charlie Hebdo.
“Saya katakan padanya bahwa para tokoh muslim mengutuk peristiwa tersebut. Hanya saja media tidak banyak memberitakan sehingga dipersepsikan seolah-olah kita ini diam saja. Seolah-olah kita ini tidak mengutuk ekstremisme. Padahal faktanya kita mengutuk keras ekstremisme,” ucapnya.
Untungnya, lanjut dia, saat ini ada media sosial yang bebas kepentingan dan lebih imbang dalam menilai suatu peristiwa. Setelah penembakan di Chapel Hill ramai dibicarakan di media sosial, akhirnya media mainstream mau tak mau ikut memberitakan.
“Setelah peristiwa itu menjadi trending topic, akhirnya media-media mainstream memberitakan meskipun tetap kelihatan enggan. Pemberitaannya juga terkesan menyudutkan masyarakat Islam,” kata pria yang aktif mengampanyekan dialog antar-agama ini.
http://news.detik.com/read/2015/02/13/210921/2832856/1148/media-as-yang-hipokrit-dan-bahaya-radikalisasi-dalam-kasus-penembakan-3-muslim
13 February 2015
Dasar sinting PM India Nerendra Modi Jadi Sesembahan
Dasar sinting. Untung di batalkan
PM India Nerendra Modi Batal Jadi Sesembahan Kuil di Gujarat
Hidayatullah.com–Pihak berwenang di wilayah Gujarat, India, menghancurkan sebuah kuil Hindu yang dibangun untuk menyembah Narendra Modi, perdana menteri India yang dianggap dewa oleh pengagumnya.
Ratusan pengikut Modi di Rajkot mengumpulkan dana untuk membangun kuil yang di dalamnya terdapat patung perdana menteri India itu sebagai dewa sesembahan. Di atas kuil Hindu itu dibuatkan pula semacam kincir angin yang berbentuk seperti bunga teratai, simbol dari partai nasionalis India Bharatiya Janata (BJP), lansir Reuters.
Sebelumnya pada hari Rabu (11/2/2015) Modi menyatakan terkejut bahwa ada sebagian pengagumnya yang mendirikan kuil tempat memuja dirinya.
Dia mengatakan lewat Twitter bahwa hal tersebut melawan tradisi India.
Tidak terpengaruh dengan reaksi negatif dari Modi, Jayesh Patel, pemimpin kelompok pendiri kuil itu, mengatakan kepada BBC Hindi bahwa kuilnya akan tetap dibuka, tetapi patung Modi akan diganti dengan patung Ibu India.
“Keyakinan kami masih tetap sama, tetapi sekarang tidak ada lagi patung (sesembahan) Modi,” kata Patel dikutip BBC Kamis (12/2/2015).
BBC melaporkan kuil itu berada di desa Kotharia, kampung halaman Modi di negara bagian Gujarat. Letaknya sekitar 210km dari kota terbesar di Gujarat, Ahmedabad.
Sekitar 350 pengagum Modi mengumpulkan uang untuk membangun kuil beratap kubah itu. Awalnya di sana hanya dipajang foto Modi, politisi BJP yang pernah menjadi menteri utama Gujarat dari tahun 2001 sampai akhirnya menjadi perdana menteri. Kemudian pengikutnya menganti foto itu dengan patung sesembahan berwujud Modi seharga 170.000 atau sekitar US$2.724.
“Kami yakin dia adalah reinkarnasi dewa sebab setelah dia menjadi menteri utama Gujarat semuanya berubah menjadi lebih baik,” kata salah satu pemujanya Ramesh Undhad kepada AFP.
Pihak berwenang di Rajkot menghancurkan kuil Modi itu dengan alasan setelah diperiksa bangunannya berdiri di atas tanah milik pemerintah.
Meskipun Modi batal jadi sesembahan di kuil Hindu di Gujarat, tetapi masyarakat di Uttar Pradesh masih ada yang menyembah patung Modi. Politisi itu menjadi sesembahan di sana setela kuil yang awalnya memasang patung Dewa Siwa diganti dengan patung Modi.
Di masyarakat Hindu India, tokoh-tokoh terkenal tidak jarang dijadikan sesembahan oleh para pengagumnya. Di antara adalah Indira Gandi dan bekas bintang film yang menjadi politisi, NT Rama Rao *
Detail: http://www.hidayatullah.com/berita/internasional/read/2015/02/13/38823/pm-india-nerendra-modi-batal-jadi-sesembahan-kuil-di-gujarat.html