13 November 2006

Abrahamic Faiths, Titik Temu dan Titik Selisih antara Islam, Kristen, dan Yahudi

Islam, Kristen, dan Yahudi memiliki lebih banyak unsur pemersatu daripada titik seteru. Ada banyak sekali kesamaan terkait dengan isi kitab suci maupun kisah tentang para nabi. Ketiga agama besar ini pun sama-sama menandaskan bahwa ketaatan sejati terhadap wahyu Ilahi harus dilambari hubungan yang benar dengan Tuhan dan sesama manusia. Bahkan, ketiganya dapat dipandang sebagai satu agama, sebagaimana diungkapkan secara berulang-ulang dan gamblang dalam Alquran: agama yang ditetapkan Tuhan untuk Nabi Muhammad dan pengikutnya adalah juga agama yang ditetapkan untuk Nabi Nuh, Ibrahim, Musa, dan Isa.

Kesatuan agama-agama Ibrahimi ini diibaratkan oleh Jerald F. Dirks laiknya sebuah pohon. Tiap-tiap agama mendaku sebagai batang utama pohon wahyu yang benar dan vertikal. Dua agama lainnya pun dianggap sebagai cabang yang menyimpang dari batang utama. Dari kiasan inilah Dirks beranjak membahas topik demi topik, termasuk petualangannya dari agama Kristen ke Islam.

Semua tersaji begitu mudah dan indah. Ringkasan-ringkasan cermat dan akurat akan membantu Anda memahami inti ajaran, sekaligus landasan kesamaan dan akar perbedaan, dari ketiga agama ini. Dirks juga menjawab sejumlah pertanyaan dasar seputar apa yang mesti dilakukan setelah mengetahui kesamaan dan perbedaan yang ada. Menurutnya, meyakini agama sendiri sebagai agama terbaik bukanlah fanatisme (intoleransi), melainkan ekspresi keimanan. Fanatisme baru terjadi manakala kita tak mampu menghargai tradisi agama dan keyakinan pihak lain. Maka, setiap pemeluk agama harus memperhalus retorika kala membahas agama lain. Dan, mereka harus berfokus pada visi yang lebih tinggi dari ketiga agama ini: komitmen menyembah Tuhan Yang Maha Esa, pemberantasan penyakit-penyakit sosial, dan upaya memperbaiki kesejahteraan hidup sesama.

No comments:

Translate it by Google Translator