15 November 2007

Presiden Sudan: Kristen Radikal dan Zionisme Internasional Otak Kerusuhan di Darfur


Presiden Sudan: Kehadiran Pasukan PBB di Darfur untuk Lindungi Israel
imageimage Presiden Sudan, Omar Bashir menuding Israel dan sejumlah negara Barat berada di balik konspirasi yang membakar konflik di Darfur. Menurut Bashir, pendanaan perang dan distribusi persenjataan milisi di Darfur yang memerangi pemerintahan Sudan, dilakukan oleh Israel dan sejumlah negara Barat, guna menguasai aset kekayaan yang dimiliki Darfur melalui krisis yang sekarang tengah berkobar.

Dalam konferensi "Rahmatan lil Alamin" menopang perjuangan Rasulullah saw, yang diselenggarakan di ibukota Sudan, Khartoum, Bashir mengatakan, "Konspirasi Barat terhadap Sudan sudah lama terjadi dan tidak berakhir sejak perang atas Sudan yang didukung kalangan Kristen hingga terbunuhnya khalifah Abdullah Taayesyi di tempatnya melakukan shalat. "

Di hadapan para ulama Sudan, Bashir juga m engatakan, "Rancangan konspirasi makin terkuak melalui, dibukanya pintu imigrasi penduduk Darfur ke Israel. "

Dalam kesempatan wawancara dengan Al-Jazeera, Bashir juga menegaskan tuduhannya, bahwa Israel dan negara Barat yang tak disebutkan detailnya, melakukan konspirasi atas Sudan. Menurutnya, kasus penculikan anak-anak di Darfur dari Chad yang bertetangga dengan Sudan, dilakukan dengan mediasi Organisasi Prancis yang datang dalam rangkaian konspirasi yang ia sebutkan itu.

"Targetnya adalah agar anak-anak itu menjadi penginjil di Sudan, " jelas Bashir.

"Barat menyebar agen-agennya di dalam wilayah Islam dan menyerukan perubahan kurikulum di negara-negara Islam, " tambah Bashir lagi. Ia kemudian mengatakan, "Koalisi antara kelompok Salib radikal dan Zionisme internasional telah menyebabkan berkobarnya konflik di Darfur. " (na-str/iol/eramuslim)

Presiden Sudan: Kehadiran Pasukan PBB di Darfur untuk Lindungi Israel
imageimagePresiden Sudan Umar Hasan Basyir, menolak kehadiran pasukan perdamaian internasional ke wilayahnya. Ia menegaskan datangnya pasukan perdamaian di bawah PBB ke Darfur membawa misi perlindungan terhadap keamanan Israel.

Basyir dalam konferensi pers di tengah pertemuan kabinet mengatakan, "Sasaran yang diinginkan adalah menyelamatkan dan melindungi Israel. Setiap negara di sekitar Israel harus dilemahkan dan diputus kekuatannya untuk melindungi orang-orang Israel dan menjamin kesalamatan orang Israel."

Dalam kesempatan itu, Basyir ditanya tentang aksi demonstrasi yang mendukung perdamaian di Darfur beberapa hari lalu. Terhadap aksi ini Basyir menjawab, "Aksi demonstrasi itu dikoordinir oleh sejumlah organisasi Zionis Yahudi."

Basyir menghadapi tekanan dunia internasional agar ia menerima kedatangan pasukan perdamaian PBB berjumlah sekitar 20 ribu pasukan untuk mewujudkan perdamaian di Darfur. Menurut koordinator bantuan pangan PBB, kondisi Darfour mengkhawatirkan jika tidak terwujud keamanan yang lebih baik di wilayah tersebut. PBB sendiri memandang bahwa kehadiran pasukan PBB merupakan jalan satu-satunya guna menghentikan kekerasan di Darfur. Sejauh ini, sudah sekitar 2 juta orang meninggalkan Darfur untuk menyelamatkan diri akibat peperangan antara pasukan pemerintah Sudan dan milisi oposisi bersenjata.

AS memandang telah terjadi pembantaian massal di Darfur dan menuding pemerintah Sudan berkolaborasi dengan milisi bersenjata Arab untuk membunuh ribuan orang. Sementara pemerintah Sudan menolak tudingan tersebut. Sudan lebih menghendaki kehadiran pasukan perdamaian Liga Afrika, ketimbang pasukan perdamaian internasional PBB. (na-str/iol/eramuslim)


Be a better pen pal. Text or chat with friends inside Yahoo! Mail. See how.

No comments:

Translate it by Google Translator