04 June 2012

Brother Eddie: Gangster yang Menemukan Kedamaian dalam Islam

Jumat, 01 Juni 2012, 14:54 WIB
Brother Eddie: Gangster yang Menemukan Kedamaian dalam Islam
Brother Eddie

REPUBLIKA.CO.ID, Cobalah ketik laman web  www.thedeenshow.com di mesin pencari Anda. Maka, Anda akan menyaksikan video berisi kisah-kisah inspiratif tentang orang-orang yang menemukan Islam dan perjuangan mereka untuk tetap menjadi seorang Muslim.

The Deen Show adalah sebuah perusahaan Muslim yang berusaha untuk memberikan infomasi tentang Islam secara benar dan komprehensif dengan berdasarkan sumber otentik, Alquran dan Sunah. Informasi itu tidak hanya ditujukan pada umat Muslim saja, tetapi juga non-Muslim.

Perusahaan tersebut menyatakan diri tidak berafiliasi dengan organisasi manapun dan mereka mengutuk keras terorisme serta segala tindakan fanatik atas nama Islam. The Deen Show mulai tayang pada tahun 2006.

Orang yang berada di balik munculnya tayangan tersebut adalah Brother Eddie. Nama aslinya adalah Eddie Redzovic. Dia lahir di New York dari orangtua yang merupakan imigran asal Yugoslavia,  tetapi sebagian besar hidupnya lebih banyak dihabiskan di Chicago. 

                                                                  ***

Sebelum, mendapatkan cahaya terang dari agama Islam, dunia bawah tanah Chicago adalah teman akrab bagi Eddie.  Pada umur yang belum genap 30 tahun, dia sudah berhasil menikmati apapun yang diimpikan pemuda Amerika, mulai dari uang, mobil, sampai wanita.

Meskipun telah mencapai apa yang diimpikannya, jiwa Eddie masih saja tidak tenang. Pada masa-masa kelamnya, dia menjadikan jalanan dan klub malam sebagai tempatnya mencari ketenangan. Dia menghabiskan masa mudanya di dunia yang penuh dengan kekerasan. Teman-temannya berasal dari gank-gank yang berkuasa di jalanan.

Hingga akhirnya, Eddie menyadari bahwa selama ini dia sendiri. Tidak ada yang benar-benar menjadi teman-temannya. Suatu hari,  ketika dia berada di dalam penjara, Eddie menyadari bahwa teman-teman satu gank-nya itu tidak ada seorang pun yang peduli padanya. Ia pun mulai mempertanyakan tujuan hidupnya.

Hidup di penjara membuatnya sadar. Namun ketika dia sudah mulai memeluk Islam, perang belum juga usai. Dia masih harus meyakinkan dirinya tentang agama yang baru dipeluknya itu. Saat ini, Eddie merasa sudah memeluk Islam secara utuh. Dia sudah mengerti tentang konsep Islam itu sendiri.

Islam menurutnya adalah bahasa Arab yang artinya "Menyerahkan Diri" pada Sang Pencipta Bumi dan Surga. Setiap manusia di dunia ini menyerahkan hidupnya untuk sesuatu hal, mulai dari bosnya, uang, wanita, fashion, dan berbagai macam gaya hidup. Menurut dia,  Islam sebenarnya adalah tempat yang tepat untuk benar-benar menyerahkan diri.

Islam merupakan panggilan untuk menyerah pada Pemilik dari segala yang ada di bumi dan langit. "Sebelum saya memeluk Islam, saya tidak melakukan itu," ujar Eddie dalam sebuah wawancara dengan saudilife.net.  Dia menyadari bahwa hidupnya sebelum memeluk Islam adalah hidup yang menyenangkan, tapi kosong, tanpa adanya kedamaian dan ketenangan.

Lalu kemudian Islam memberikannya harapan dan tujuan hidup yang baru. "Saya langsung shalat setelah saya mengetahui kebenaran tentang Islam," ujarnya. Utuk mencapai ilmu tentang shalat dan seluk beluk Islam, dia mengaku harus belajar terus-menerus dan banyak membanding-bandingkan. 

Meskipun dia memiliki keluarga yang sudah memeluk Islam lebih dulu. Akan tetapi dia melihat mereka hanya memeluk Islam sebagai sebuah budaya saja, tanpa mengerti sepenuhnya tentang Islam itu sendiri.

Saat ini, selain menjadi presenter The Deen Show, Eddie juga mengelola sekolah beladiri. Dia mengajarkan Jiujitsu dari Brazil. Terutama Jiujitsu yang dikembangkan oleh Royce Gracie. "Saya membuktikan sendiri bahwa Jiujitsu adalah bela diri yang paling efektif," kata Eddie.

Selama lebih dari satu dekade yang lalu, Royce Gracie, masuk ke arena yang disebut Octagon untuk bertarung dengan seni bela diri yang lain. Royce berhasil mengalahkan mereka semua. Peristiwa ini, menurut Eddie, mengingatkannya pada Islam, Alquran, dan cara hidup sebagai Muslim.

Ketika masuk dalam arena perdebatan, Islam dengan segala bukti yang ada, mampu mengalahkan yang lain. Kemunafikan serta kekafiran semua menghilang sehingga menyisakan kebenaran sejati, itulah Islam.

Redaktur: Heri Ruslan

No comments:

Translate it by Google Translator