Oleh : Redaksi 19 Dec 2006 - 5:50 pm
Simak wawancara dgn Yassin Hartog koordinator Islam en burgerschap Belanda
Pemerintah Belanda memperingatkan akan perkembangan Islam yang demikian cepat di kalangan kaum muda Belanda. Bahkan pandangan-pandangan Islam mereka berkembang sangat cepat dalam beberapa bulan terakhir ini.!!??
Tajebe Gostra, koordinator nasional untuk pemberantasan terorisme di Belanda menyatakan, sekali pun undang-undang pemberantasan terorisme seharusnya memiliki efek jera namun situs-situs Islam di Belanda terus berkembang dan menyebar di kalangan kaum intelektual muda Muslim. Demikian seperti yang dilansir kantor berita REUTERS.
Dalam konferensi persnya dengan kantor berita ‘REUTERS’, Gostra menambahkan, “Di sini, Belanda, kami menyaksikan kecenderungan yang semakin kuat terhadap fundamentalisme di kalangan kaum muda. Kaum muda nampaknya begitu cepat dapat menganutnya. Fenomena ini juga terjadi di sekolah-sekolah. Sangat sulit sekali membatasi jumlah kelompok yang aktif di Belanda.
Kami tidak tahu seberapa besar taksiran yang telah terjadi tanpa sepengetahuan kami. Akan tetapi kami berkeyakinan bahwa terdapat antara 10 hingga 20 jaringan yang sangat aktif.”
Ia menyiratkan, hendaknya pemerintah Belanda bekerja lebih ekstra dalam memberantas tindakan rasis dan mengurangi peluang yang kiranya dirasakan kaum muda Muslim bahwa tidak ada tempat bagi mereka di tengah masyarakat barat. Ia menambahkan, hal itu terutama dirasakan setelah pembunuhan yang dilakukan Muhammad Buyeri, warga Muslim Belanda asal Maroko atas sutradara Theo Van Coch pada November 2004 lalu.
Upaya memberantas terorisme yang dilakukan pemerintah selama beberapa waktu telah menggiring terjadinya kekacauan dan kecemasan di kalangan penduduk. Hal yang belum pernah terjadi di Belanda yang berpenduduk mencapai 16 juta jiwa di mana 1 juta di antaranya adalah umat Islam.!
Aparat keamanan Belanda bertekad melancarkan sejumlah operasi tahun depan yang membidik kalangan pelajar sekolah, khususnya guna memperingatkan mereka akan bahaya latin fundamentalisme Islam. Demikian menurut klaim mereka. Di samping itu, juga memperingatkan kaum muda agar tidak membuka situs-situs kelompok ekstrem di internet.
Aparat juga berupaya memisahkan para tersangka kasus terorisme dengan para napi lainnya guna mencegah penyebaran Islam di penjara.!!?? (ismo/AS/alsofwah.or.id)
Integrasi Islam : Benarkah sekolah Islam di Belanda hambat integrasi?
Inspeksi pendidikan Belanda menyatakan bahwa sekolah-sekolah Islam di Belanda ternyata tidak menentang integrasi dan juga tidak mengajarkan kebencian seperti dituduhkan selama ini. Demikan tertera dalam laporannya sebagai hasil dari penyelidikan yang dilakukan di sekolah-sekolah Islam Belanda.
Sudah 15 Tahun
Sejak hampir 15 tahun di Belanda bermunculan sekolah-sekolah dasar Islam. Sekolah-sekolah ini sebenarnya tidak berbeda dengan sekolah-sekolah Belanda lainnya dari segi kurikulum dan kualitas guru mata pelajaran umum. Guru-gurunya juga harus berkualitas yang sama dengan guru-guru sekolah Belanda lainnya. Bedanya hanya pada pelajaran agama dan suasananya. Kalau di sekolah-sekolah lain pada pelajaran agama diajarkan tentang agama-agama lain, tentu di sekolah Islam diajarkan pelajaran agama Islam. Selain itu suasanya Islami. Guru dan murid perempuan berbusana Islam. Juga diselenggarakan sholat berjamaah serta hari-hari besar dirayakan bersama.Menebar Kebencian?
Namun dalam hal ini ada perbedaan antara sekolah yang satu dengan yang lainnya. Ada yang moderat dan ada pula yang sangat fundamentalis dan malah ekstrem. Gara-gara inilah maka muncul berita belakangan bahwa sekolah Islam itu mengajarkan kebencian terhadap Belanda dan Barat pada umumnya. Ini berarti bertentangan dengan kebijakaan pemerintah Belanda yang menginginkan integrasi kelompok imigran di Belanda. Oleh karena itu inspeksi pendidikan di bawah departemen pendidikan Belanda mengadakan penyelidikan tadi. Inspeksi itu bertujuan untuk menjawab pertanyaan berikut. Benarkah sekolah-sekolah Islam menghalangi proses integrasi? Dan laporan inspeksi ternyata positif. Sekolah Islam tidak menghalangi proses integrasi.Mengenai hasil penyelidikan dinas inspeksi pendidikan Belanda ini, fokus akhir pekan mewawancarai Yassin Hartog, seorang warga Belanda yang masuk Islam, dari Islam en Burgerschap (Islam dan kewargaan). Terlebih dahulu ditanyakan apa itu Islam en burgerschap.
Yassin Hartog(YH): Islam en burgerschap (Islam dan kewargaan) adalah organisasi yang berusaha meningkatkan keterlibatan muslim sebagai anggota masyarakat di Belanda. Titik tolak kami bahwa Islam itu sumber yang kaya norma dan nilai yang juga bisa dijadikan bahan pendekatan terhadap orang Islam. Kami ingin menggunakan norma dan nilai Islam untuk menggalakkan partisipasi muslim sebagai warga di Belanda.
Bukan Corong Den Haag
Radio Nederland(RN): "Tapi ada orang bilang organisasi anda ini merupakan corong pemerintah Belanda. Jadi ini tidak benar ya? "YH: "Tidak benar. Memang pemerintah Belanda menyumbang dana, karena pemerintah menilai pentingnya keterlibatan semua warga di Belanda dan pentingnya perdebatan publik mengenai norma-norma yang dimiliki bersama. Banyak orang Belanda menduga norma-norma Islam itu sangat berbeda dengan norma-norma Belanda. Islam en Burgerschap justru ingin menekankan bahwa banyak kesamaan nilai dan norma antara Belanda dan Islam. Dan juga ingin memperlihatkan bahwa muslim bisa diaproach melalui itu. Sehingga orang Islam bisa lebih mudah tumbuh menjadi warga yang berpartisipasi penuh di Belanda. "
RN: "Ya itu kedengarannya ideal sekali, tapi apa saja kegiatan Islam en Burgerschap? "
YH: "Pertama-tama kami menggelar konferensi perdana pada tahun 2000. Ketika itu kami mengundang 250 orang tokoh masyarakat Islam. Dalam kesempatan itu kami meminta mereka untuk mendiskusikan masalah partisipasi muslim di Belanda dengan jemaah mereka masing-masing. Dan diskusi ini memang sudah berhasil dilaksanakan di pelbagai tempat di Belanda. Selain itu kami juga menggelar sayembara menulis essay untuk kelompok remaja. Kami juga menyelenggarakan pelbagai konferensi perempuan. Kami juga memiliki website: www.islamenburgerschap.nl Ya kegiatan-kegiatan semacam itulah. Kami juga pernah mencoba mengalakkan debat publik di kalangan muslim, dan juga jika perlu berdiskusi dengan masyarakat Belanda lainnya. "
Sekolah Islam Bukan Halangan Integrasi
RN: "Sekarang saya mau kembali ke topik aktual yaitu tentang laporan kementerian pendidikan Belanda mengenai sekolah-sekolah Islam di Belanda. Antara lain tertera di laporan itu bahwa sekolah-sekolah Islam tidak menghalangi integrasi warga muslim di Belanda, seperti diduga orang selama ini. Bagaimana komentar anda? "YH: "Islam en burgerschap dengan senang hati mendengar hasil penelitian yang dilaksanakan oleh inspeksi pendidikan Belanda. Tahun lalu juga ada laporan dari dinas intelijen Belanda AIVD yang mengesankan bahwa sekolah-sekolah Islam di Belanda menghalangi proses integrasi dan malah dituduh mengajarkan kebencian terhadap kelompok non muslim dan terhadap nilai-nilai Barat. "
"Dari penyelidikan inspeksi pendidikan ternyata pendidikan yang diberikan di sekolah-sekolah Islam tidak bertentangan dengan nilai-nilai dasar demokrasi negara hukum. Ternyata pula sekolah-sekolah itu menggalakkan integrasi. Malah kadang lebih aktif dari sekolah-sekolah Belanda biasa. Selain itu prestasi anak-anak tamatan sekolah Islam tidak ketinggalan dibandingkan dengan sekolah-sekolah Belanda yang lain. Malah ada yang lebih baik. Jadi, dapat disimpulkan, laporan itu positif bagi sekolah-sekolah Islam. Dan kami harap dengan demikian semoga citra sekolah Islam membaik. "
RN: "Tapi ada catatan pinggir dari laporan itu, yaitu bahwa tenaga pengajar mata pelajaran agama konon keterampilannya kurang. "
YH: "Ya itu benar. ISBO, gabungan pengurus sekolah Islam di Bealnda, menyadari itu. Makanya sekarang orang sedang sibuk menyusun metode pengajaran agama Islam yang cocok dengan konteks Belanda, bersama dengan lembaga penyusun kurikulum. Pada 2004 diharapkan akan tersusun metode pelajaran agama Islam yang berbobot. Selain itu juga akan diadakan perbaikan kualitas didaktik pedagogik bagi para tenaga pengajar. Hal ini juga akan digarap oleh ISBO tadi. "
Diskriminasi Pasca 11 September
RN: "Saya mau berpindah kepada pertanyaan umum lagi. Banyak orang menduga warga muslim di Belanda didiskriminasi terutama sejak 11 September. Bagaiman sebenarnya duduk perkaranya? Apa memang benar demikian? "YH: "Di Belanda ada sekitar 800.000 sampai sejuta muslim. Setelah peristiwa September kondisi mereka memang lebih sulit. Suasana politik bertambah keras. Perdebatan juga memanas. Tapi hasil positif penyelidikan mengenai sekolah-sekolah Islam tadi menunjukkan bahwa kekhawatiran terhadap Islam itu ternyata dugaan belaka. Inspeksi pendidikan sudah memeriksa secara mendalam sekolah-sekolah Islam. Semuanya diperiksa. Tegel-tegel di pekarangan sekolah pun ibaratnya ikut dibongkar. "
"Akhirnya hasil pemeriksaan itu positif. Untuk menghilangkan duga-dugaan negatif warga Belanda itu, masih banyak yang harus dilakukan oleh muslim di Belanda. Tapi muslim di Belanda lambat laun juga semakin mampu mengorganisir diri. Saat ini sedang giat membentuk badan kontak antara muslim dan pemerintah Belanda. Sehingga memiliki badan yang mewakili warga muslim untuk memberi advis kepada pemerintah tentang hal ini. "
Demikian Yassin Hartog koordinator Islam en burgerschap. (Radio Nederland)
No comments:
Post a Comment