26 August 2008

Empat Strategi Pemurtadan Kaum Evangelis terhadap Muslim

Oleh : Fakta 21 Aug, 08 - 3:00 pm


Kepala Gereja Presbiterian asal Ghana, Dr John Azumah membeberkan cara-cara ampuh untuk memurtadkan orang Islam, dalam konferensi internasional penganut Evangelis yang berlangsung di California AS. Menurutnya, ada empat strategi ampuh untuk memurtadkan orang Islam.

Strategi pertama, umat Kristiani harus melakukan upaya untuk mengetahui seluk beluk Muslim. "Tunjukkan minat untuk mengetahui ketakutan, kesenangan dan ajaran keyakinan mereka (umat Islam). Seorang Muslim memiliki nama, wajah, dan tidak banyak umat Kristiani yang mengenali mereka, " kata Azumah di acara Inside-Out Evangelical Conference, seperti dilansir The Christian Today, Rabu (20/8).

Strategi kedua, untuk menarik hati orang-orang Islam, para misionaris harus bersikap seperti "sinar" dan bukan sebagai "lampu sorot." Menurutnya, saat ini banyak umat Kristiani yang cenderung bersikap sebagai "lampu sorot" dalam melakukan aktivitas pemurtadan.

Dalam konferensi yang diselenggarakan oleh US Presbyterian Global Fellowship, Azumah mengingatkan para peserta konferensi agar tidak secara langsung menyorotkan cahaya ke mata orang yang menjadi target pemurtadan mereka, karena itu akan membuat orang yang bersangkutan melindungi matanya atau mengalihkan pandangan.

"Hentikan pendekatan dengan gaya lampu sorot dan jadilah lentera. Jangan langsung menembak dengan menggunakan ayat-ayat alkitab, tapi tariklah mereka (Muslim) dengan cara menunjukkan bahwa Anda mencintai mereka, setelah itu baru gunakan ayat-ayat alkitab, " papar Azumah.

Strategi ketiga pemurtadan adalah dengan cara berbagi pengalaman dan pengakuan pribadi. Cara ini, kata Azumah, sangat ampuh karena langsung melibatkan orang yang punya pengalaman pribadi. Ia mencontohkan kisah di alkitab tentang seorang perempuan Samaritan yang berhasil membuat orang-orang di kotanya mengikuti ajaran Kristus, setelah si perempuan menceritakan pengalaman pribadinya tentang keyakinan yang dianutnya.

Dan strategi keempat untuk melakukan pemurtadan, kata Azumah, menunggu perubahan apa yang akan terjadi. "Anda mungkin punya sumber daya, punya pengetahuan, punya antusiasme, tapi tunggulah sampai Roh Kudus datang pada kalian. Ini adalah bisnis spiritual, " tukas Azumah.

Azumah adalah seorang Muslim yang kemudian murtad memeluk agama Kristen. Ia menyarankan agar umat Kristiani membuka jalan untuk lebih banyak berinteraksi dengan komunitas Muslim. "Masuklah ke komunitas-komunitas Muslim, negara-negara Muslim dan dunia Muslim-pelajari budaya dan bahasa mereka, jangan paksa mereka untuk memahami bahas Anda, " kata Azumah.

Dalam konferensi tersebut, Sekretaris Jenderal European Engangelical Alliance (EEA) Gordon Showell-Rogers menyerukan gerakan pemurtadan umat Islam di seluruh Eropa. Ia menyatakan, arus imigrasi Muslim ke benua Eropa adalah kesempatan bagi para Evangelis untuk memurtadkan mereka. (ln/iol/eramuslim)


Olimpiade Beijing dan Introspeksi Dunia Islam

Katagori : Dunia Islam
Oleh : Redaksi 24 Aug 2008 - 7:00 pm

Oleh M. Syamsi Ali - KDNY (Kabar Dari New York):
imageimageDua minggu terakhir China sedang menjadi pusat perhatian mata. Bermilyar manusia dari seluruh penjuru dunia menonton perhelatan dahsyat 5 tahunan, Olympic games, yang tidak saja dituan rumahi oleh negara berpenduduk terbesar dunia itu, tapi juga didominasi dalam peraihan medali.

China memang fenomenal. Mungkin kata yang paling pantas adalah bahwa China memang dahsyat dan fantastik. China sejak dulu, tidak saja dikenal sebagai sebuah negara, tapi sebuah peradaban yang yang sejak kala dulu banyak mendominasi dunia kita. Siapa yang tidak kenal sejarah nusantara yang juga tidak terlepas dari sejarah peradaban China ?

Di saat-saat hampir semua negara di Asia digoncang oleh krisis ekonomi dan finansial di tahun penghujung 1997, China dengan tegar dan kokoh solid melalui krisis itu tanpa pengaruh yang bermakna. Jika saja kita melihat negara-negara ASEAN saat ini, termasuk dua negara Muslim mayoritas, Indonesia dan Malaysia, nampak Chinalah yang mendominasi.

Dalam dunia internasional, China dengan kalem tapi mulus dalam menjual dominasinya hampir dalam seluruh linea kehidupan global. Di PBB sendiri China memiliki posisi yang sangat diperhitungkan, bahkan terkadang lebih dperhitungkan ketimbang Rusia atau Prancis misalnya. Pasalnya , China ternyata menancapkan kuku pengaruhnya di berbagai belahan dunia, khususnya di Asia dan Afrika. Bahkan di beberapa negara Amerika Tengah dan Latin , China memiliki pengaruh ekonomi yang berat.

Mungkin bagi kita yang tinggal di negara yang terkadang dijuluki 'the only super power' ini, ternyata China pun bisa dikategorikan sudah menembus dengan goncangan yang menakutkan. Berbagai produksi kecil, dari mainan anak-anak (toys), makanan-makanan hewan piaraan, dll., telah merajai pasar negara ini. Cukup mengkhawatirkan, sampai-sampai ada upaya untuk menjatuhkan citra produksi China dengan kasus-kasus keracunan anjing, dan juga tuduhan mainan anak-anak yang membahayakan. Tuduhan demi tuduhan itu begitu keras, sampai-sampai semua siaran TV hanya menyiarkan hal tersebut berhari-hari.

Dunia Islam?


Local Chinese Women


Local Chinese MenMungkin perlu dibedakan secara jelas antara cita dan realita. Islam adalah cita semua Muslim. Tapi Muslimlah yang kemudian harus membawa cita itu ke sebuah realita. Kegagalan demi kegagalan yang dialami oleh dunai Islam saat ini tidak ada hubungannya dengan Islam. Islam dalam kenyataannya adalah kejayaan. Mungkin akan lebih tegas jika dikatakan: 'tiada kejayaan tanpa Islam dan tiada Islam tanpa kejayaan'.

Bagi beberapa kalangan, pernyataan di atas tidak diterima. Potongan pertama akan mentah-mentah ditolak oleh kalangan 'liberal-secular group', yang selalu melihat sebuah kejayaan dengan keterlepasan dari nilai-nilai agama (baca Islam). Sebaliknya, kalangan 'exclusive- minded group' sudah psti menolak yang kedua karena bagi mereka Islam itu identik dengan keterlepasan dari hiruk pikuk kemajuan dan kejayaan dunia. Bagi mereka, semua yang mirip dengan apa yang mungkin dilihat sebagai kejayaan 'ala barat' adalah tidak Islami dan bahkan antitesis dengan Islam.

Padahal, pernyataan di atas adalah ekspresi sederhana dari doa sapu jagad umat: 'Rabbana atina fiddunya hasanah wa fil akhirah hasana'. Bahwa umat yang mengimani Islam memiliki cita hidup yang jelas, yaitu 'kejayaan dunia dan kejayaan akhirat'.

Namun realitanya, dunia Islam sangat jauh dari cita yang agung itu. Umat saat ini sedang merana di hampir seluruh linea kehidupannya. Bahkan hingga di titik kehidupan yang paling esensial sekalipun, akidah, umat sedang menghadapi krisis yang luar biasa. Saya katakana demikian, karena akidah bertujuan membangun muru'ah (dalam bahasa lain, izzah) atau mungkin dalam bahasa populernya 'self confidence'. Kenyataannya, umat kehilangan kepercayaan diri, dan itu merupakan identifikasi krisis iman yang paling nyata.

Secara ekonomi, dunia Islam dikarunia nikmat kekayaan yang luar biasa. Ada yang memperkirakan, lebih 65% kekayaan alam, dari minyak, pertambangan, lautan, hutan, dll., di berbagai negara di Asia dan Afrika, ada di negara-negara yang berpenduduk mayoritas Muslim. Tapi menyakitkan, mereka yang dikategorikan manusia-manusia yang hidup di bawah garis kemiskinan juga mayoritasnya ada di negara-negara berpenduduk mayoritas Muslim.

Secara politik, hanya bilangan jari saja dari sekian negara-negara Muslim yang mempraktekkan hukum 'syura'. Mayoritasnya, jika tidak dictatorship, ya dipaksa untuk nmenerapkan sistim orang lain. Mungkin kelompok kedua ini boleh jadi memakai sistim dengan istilah cantik, demokrasi misalnya. Tapi kenyataannya, semua hanya simbolisme dominasi sistim yang orang lain paksakan. Buktinya, sistim itu dianggap sukses jika 'delivering interests of certain power'. Jika tidak, walau kenyataannya melakukan hal yang sama, justeru dianggap tidak demokrasi.

Secara kultur dan sosial, dunia Islam masih sangat morat-marit. Kedisiplinan dan etos kerja sangat jauh di atas rata-rata kedisiplinan dan etos kerja orang-orang yang kita sebut 'kafir'. Betapa seharusnya kita kagum dengan etos kerja orang-orang China di kota dunia, New York . Terbukti dengan menjamurnya restoran-restoran China hampir di mana-mana. Demikian pula dengan komunitas Korea , dll.

Dalam arena kehidupan global, umat Islam nyata termarjinalkan dalam segala hal. Produk-produk untuk kebutuhan asasi umat, hatta dalam hal-hal yang sifatnya ritual sekalipun, justeru diproduksi oleh orang lain. Lihatnya pasar di mekah, dari tasbih, sajadah, baju jubah, dll., banyak justeru 'made in China '.

Mungkin yang paling nyata adalah kenyataan bahwa di pusat diplomasi dunia, PBB, dunia Islam sama sekali tidak terwakilkan secara baik. Suara negara-negara Muslim hampir tidak terdengarkan di saat seharusnya didengar karena membela hak-hak sesama yang terinjak-injak di berbagai belahan dunia. Bandingkan antara jumlah negara Uni Eropa dengan negara-negara yang tergabung dalam Organisasi Konferensi Islam (OKI). Namun signifikasi suara kedua organisasi (OKI dan EU) sangat berbeda, bagaikan langit dan bumi.

Alkhulasoh, umat Islam kini berada di sebuah jurang kegagalan. Dan sangat menyedihkan, terkadang kegagalan-kegagalan itu justeru dirasakan oleh sebagian sebagai 'Islamically justified'.

Apa Gerangan?
Kenyataan ini menjadikan banyak kalangan yang tidak habis piker. Apa gerangan? Apa yang sedang terjadi? Apa penyebab sehingga terjadi seperti itu? Bukankah umat islam pernah jaya lebih 7 abad? Sebuah kejayaan terpanjang dalam sejarah hidup manusia?

Pada akhirnya, banyak kalangan pengamat hanya bisa menempatkan pengamatana mereka di satu sisi. Terkadang Islamnya yang disesali. Atau sebaliknya, terkadang apa yang dipersepsikan sebagai lawan Islam yang disesali. Terkadang pula para pengamat itu hanya mengantar umat kepada sikap 'menuduh' dan atau 'menyesali'. Menuduh orang lain atas kegagalan-kegagalan umat. Atau sebaliknya juga menyesali diri sendiri atas kegagalan-kegalan itu.

Yang disayangkan, bahwa ada kecenderungan sebagian untuk saling melemparkan kesalahan. Dan tentunya yang paling tidak membahayakan, ketika pihak-pihak tertentu merasa 'dirinyalah atau metode pendekatannyalah' yang absolute benar. Semua yang tidak sejalan salah dan bahkan dianggap menjadi penyebab atau kontributor kegagalan-kegagalan itu.

Dalam hal ini, ada dua pandangan ekstrim yang sedang berlaga. Pandangan yang mengatakan bahwa dunia Islam saat ini terbelakang karena masih terkungkung oleh konsepsi syariah Islam, yang menurutnya, hanya menjadi aral dalam upaya mencapai kejayaan itu. Sebaliknya, ada pula yang sangat simplistik dalam melihat bahwa berbagai kegagalan disebabkan oleh tidak ditegakkannya syariah Islam. Yang runyam, ketika syari'ah Islam ditafsirkan secara sempit dengan berbagai simbolisme agama yang sama sekali tidak menyentuh substansi kehidupan manusia.


Taxi Driver "Charles Vincent" menjadi Mualaf setelah peristiwa 911Dalam sebuah dialog antar agama (Islam dan Yahudi) di New York University (NYU) beberapa waktu lalu, saya ditanya oleh seorang peserta: 'Bagaimana sikap anda jika ada Muslim yang ingin mempraktekkan syariah di Amerika?'.

Sebagian peserta Muslim tentu bingun untuk menjawab pertanyaan tersebut. Ada pula yang cenderung mengatakan bahwa syari'ah itu adalah isu lama, yang tidak ada lagi dalam agama ini. Sebagian yang lain, menginginkan jika saya menegaskan bahwa tujuan mulia Islam memang adalah menegakkan syari'ah dalam sebuah tatanan pemerintahan Islam yang disebut khilafah.

Dengan tenang dan senyum, saya jawab bahwa sesungguhnya dari pertanyaan anda saya memahami jika anda sedang phobic (ketakutan) dengan konsep syari'ah. Itu menandakan bahwa yang perlu saya lakukan bukan menjelaskan sikap saya, tapi menjelaskan konsepsi syari'ah untuk membenarkan persepsi anda tentang syari'ah itu sendiri.

'Syari'ah adalah jalan hidup. Syari'ah adalah aturan yang mengatur kehidupan seorang Muslim secara menyeluruh, yang dirincikan kemudian dalam sistim hukum mufasshol (detail) yang disebut fiqh. Intinya, tiada Islam tanpa Syari'ah, dan bagi seorang Muslim tiada kehidupan bermakna tanpa Syari'ah'.

Jawaban saya di atas tentunya mengejutkan bagi sang penanya. Penjelasan-penjelas an saya tentang Islam yang terbuka, bersahabat, maju, berbudaya, dll., seolah sirna dengan penjelasan saya tentang Syari'ah tersebut. Bagi dia, seharusnya saya mengatakan bahwa Syari'ah itu adalah hukum kuno yang hanya berlaku 25 abad silam. Kini, dengan kehidupan modern di abad 21, umat tidak perlu lagi syari'ah.

imageTapi kemudian saya susuli: 'Amerika Serikat, sebagai sebuah negara dan bangsa, telah mempraktekkan banyak hal yang sifatnya syari'ah. Bahkan tidak berlebihan jika saya katakana, dalam beberapa hal, Amerika lebih mempraktekkan syari'ah dari negara-negara yang berpenduduk mayoritas Muslim. 'Keadilan, kesetaraan, kemerdekaan, dan pertanggung jawaban publik' adalah bagian tak terpisahkan dan bahkan menjadi asas dari seluruh sendi-sendi kehdiupan syari'ah kemudian'.

Penjelasan saya tersebut ternyata tercerna secara baik oleh sebagian besar peserta. Sehingga pada akhirnya saya bisa mengatakan, apa yang anda saksikan saat ini di berbagai belahan dunia Islam, dari kediktatoran, kemiskinan, keterbelakangan di dunia sains dan teknologi, hilangnya kedisiplinan sosial dan rendahnya etos kerja, semua itu menunjukkan kegagalan umat Islam dalam menerapkan syari'ah yang sejati.

Pada akhirnya, dengan hiruk pikuk olimpiade Beijing saat ini, umat diajak untuk melakukan introspeksi. Apakah kegagalan-kegagalan itu karena konsepsi Islam? Atau sebaliknya, berbagai kegagalan yang terjadi justeru disebabkan oleh kegagalan umat dalam menerapkan syari'ah yang sejati. Kalaulah Syari'ah itu menjadi 'penghalang' kebangkitan, seharusnya Turki saat ini lebih hebat dari Jerman. Sebaliknya, seandainya 'pengakuan Syari'ah' itu menjadi fondasi kejayaan, tentu Saudi Arabia telah jauh lebih maju ketimbang Singapura.

Saya hanya kembali diingatkan oleh pernyataan Prof. Dr. Habibie, untuk bangkit diperlukan manusia-manusia yang berotak Jerman, tapi berhati Mekah. Mungkinkah? Pasti bisa karena itulah makna 'ulil al baab' yang memiliki dua sayap yang mampu menghantarkannya kepada kehidupan yang lebih tinggi, yaitu 'sayap dzikir dan sayap fikir'.

"alladzina yadzkuruna Allaha qiyaaman wa Qu'uudan wa 'aala junuubihm, wa yatafakkaruna fi khalqis samawati wal al ardh."

New York , 20 Agustus 2008

Penulis adalah imam Masjid Islamic Cultural Center of New York. Syamsi adalah penulis rubrik "Kabar Dari New York" di www.hidayatullah.com

MUSLIM AMERICA


14 August 2008

DPRD Enggan Bahas Fakta Bentrok Mahasiswa SETIA dan Warga

Oleh : Fakta 13 Aug, 08 - 4:00 pm



Alasan Keberatan Warga, Pemerintah Diminta Relokasi SETIAWednesday, 13 August 2008 : Warga Kampung Pulo harus menelan kekecewaan setelah pertemuannya dengan Komisi E DPRD DKI Jakarta pada Jum'at (8/8) lalu tak mengungkap fakta sesungguhnya terkait insiden bentrok antara Mahasiswa SETIA dan warga. Salah satunya, fakta tentang kepemilikan busur dan anak panah oleh mahasiswa Kampus Sekolah Tinggi Theologi Injil Arastamar (SETIA). Hal ini disampaikan juru bicara Kampung Pulo Risman Hadi kepada Suara Islam, Selasa (12/8).

Menurutnya, ini suatu keanehan karena busur dan anak panah itu merupakan senjata berbahaya dan mahasiswa Sekolah Tinggi Theologi Injil Arastamar (SETIA) ada yang memilikinya. Tetapi dalam ruangan tersebut mereka seakan enggan membahas hal ini.

Pengamatan Suara Islam di lapangan pasca bentrokan terjadi juga ditemukan beberapa anak panah yang berada di pekarangan rumah warga. Ada pula korban dari pihak warga yang mengalami luka di kepalanya akibat terkena anak panah.

Risman Hadi juga kecewa dengan pembalikan fakta yang dilakukan pihak SETIA yang dilaporkannya kepada Walikota Jakarta Timur. Laporan tersebut kemudian disampaikan Walikota Murdhani pada kesempatan pertemuan dengan Komisi E DPRD DKI Jakarta.

"Karena faktanya salah seorang mahasiswa SETIA tertangkap oleh warga sedang mengendap-endap di salah satu rumah warga Kampung Pulo, dan Walikota sendiri tidak mengetahui fakta tersebut," ujar Risman Hadi.

Jika Walikota tidak mengetahui fakta dan tidak dapat melindungi kepentingan warganya sendiri, Risman mengatakan lebih baik warga meminta suaka politik ke negara lain lain saja,dan pilihannya adalah Arab Saudi.

Risman melanjutkan, keinginan warga Kampung Pulo Pinang Ranti sampai saat ini belum berubah, yaitu warga bersikukuh agar Kampus SETIA keluar dari Kampung Pulo Pinangranti, karena sesungguhnya keberadaan kampus tersebut sudah ditolak warga sejak lama. Warga terlanjur antipati terhadap civitas akademik Kampus SETIA

Jika sampai ada pejabat pemerintahan yang memberikan izin untuk kembali beroperasinya aktifitas kampus tersebut, Risman mengkhawatirkan hal ini akan menimbulkan masalah yang lebih besar pada masa yang akan datang. "Kampung Pulo adalah bom waktu hanya tinggal menunggu ledakannya," tandasnya. [fahmi/suara-islam.com]


Para Mahasiswa Sekolah Theologi "Ahli Perang"??


Alasan Keberatan Warga atas SETIA
Pada 20 Pebruari 2007 warga Kampung Pulo pernah membuat pernyataan keberatan terhadap keberadaan Kampus SETIA, asrama dan fasilitas lainnya. Dalam surat gugatan yang ditujukan an Ka Biro Kesmas KBY DKI Jakarta dengan tembusan Gubernur Provinsi DKI Jakarta, Walikotamadya Jakarta Timur an Kasudin P2B Kotamadya Jakarta Timur, disampaikan beberapa alasan penolakan.

Pertama, keberadaan kampus SETIA yang berada di Kampung Pulo Kelurahan Pinangranti Kecamatan Makasar, Jaktim itu nyata-nyata tidak memberikan manfaat baik langsung maupun tidak langsung kepada masyarakat Kampung Pulo RW 04 dan 05, tetapi justru menimbulkan keresahan serta kerawanan keamanan di daerah tersebut. Itu karena mahasiswa yang tinggal di Kampung Pulo yang jumlahnya ribuan itu tidak pernah melaporkan kepada RT/RW, sehingga pemerintah terendah RT /RW tidak tahu siapa mereka, dari mana, berapa lama, yang tentu saja kalau terjadi apa-apa masyarakat di kedua RW itu akan menerima imbasnya.

Kedua, keberadaan kampus SETIA nyata-nyata sudah menyalahi fungsinya, karena setiap hari Minggu selalu digunakan untuk kebaktian/difungsikan sebagai rumah ibadah. Jelas-jelas ini menyalahi aturan yang ada (peraturan bersama Menteri Agama dan Menteri Dalam Negeri nomor 9 tahun 2006 dan nomor 8 tahun 2006).

Ketiga, Pihak SETIA telah melecehkan aparat pemerintah dengan dibangunnya rumah yang difungsikan sebagai asrama di RT 002/004 Pinangranti yang melanggar bantaran kali dan pernah disegel, tetapi kegiatan pembangunan tetap berjalan terus dan sampai sekarang telah ditempati.

Keempat, bentuk dan lokasi kampus pun tidak sesuai dengan aturan yang berlaku.

Kelima, Sering terjadi keributan antar mahasiswa dan pernah mengundang kelompok masyarakat dari luar .

Keenam, Keberadaan kampus SETIA dan asramanya mengakibatkan sumur penduduk yang berada di sekitarnya menjadi kering. Hal ini jelas merugikan masyarakat.

Ketujuh, terdapat juga penipuan alamat, yang tertera di IMB adalah RT 006/04, padahal lokasi tersebut ada di RT 008/04 Kel Pinangranti.


Pemerintah Diminta Relokasi SETIA
Perselisihan antara warga Kampung Pulo dan pihak SETIA (Sekolah Tinggi Theologi Injil Arastamar) sebenarnya sudah berlangsung lama. Sejak sekolah tersebut berdiri tahun 1991 warga telah memprotesnya.

"Saya atas nama masyarakat Kam-pung Pulo, tidak menginginkan lagi keberadaan kampus SETIA di kampung Pulo. Segera dan secepatnya dipindahkan keluar!" kata Jufri, Ketua RW 04 Kelurahan Pinangranti usai mengikuti pertemuan bersama Walikota di Keca-matan Makasar, yang dihadiri Kapolres Jakarta Timur, Dandim dan aparat setem-pat Ahad sore (27/7).

Jufri yakin walikota Jakarta Timur, Murdani akan berusaha semaksimal mungkin untuk memindahkan kampus ini. Meskipun tentunya perlu waktu dan proses. "Saya harapkan dia tidak bohong, dia katakan A ya A. Saya sendiri tidak mau dibohongi seperti dengan walikota sebe-lumnya," ujar Jufri lagi.

Hal yang sama disampaikan Risman Hadi, Ketua FKMP. Ia minta pemerintah segera menindaklanjuti urusan ini sampai tuntas. Sebab keberadaan kampus SETIA jelas tidak diharapkan oleh warga. Warga menginginkan mereka keluar dari Kam-pung Pulo. Warga tidak menginginkannya sejak berdirinya hingga sekarang. "Saya pikir pemerintah harus secepatnya menyelesai-kannya," ujar Risman.

Menurut Risman, tidak ada tawar menawar dengan pihak pemerintah soal keberadaan kampus tersebut.

Menanggapi permintaan warga Kam-pung Pulo itu, Walikota Jakarta Timur, Murdani mengatakan, jika persoalan SETIA ini tidak sesuai peraturan, maka dirinya secara bertahap akan mencoba melakukan pendekatan dan mendorong pihak yayasan untuk merelokasi kampus. "Kami akan panggil pihak yayasan. Kalau itu melanggar aturan, akan kita tindak, seperti misalnya izin bangunan dan lainnya akan kita cek," ujar Murdani.

Murdani berjanji akan segera meng-ambil keputusan sesuai dengan hasil pertemuan dan ketentuan yang berlaku. Tentu saja, katanya, itu perlu proses. "Kepada pihak kampus kami minta menghentikan dulu kegiatan-kegiatan yang memancing timbulnya bentrok. Ma-sing-masing pihak hendaknya menahan diri," ujarnya lagi kepada wartawan.

Ketika berita ini ditulis (Senin,28/7) sekitar 1300 mahasiswa telah dievakuasi polisi ke UKI dan kantor PDS. Ketegangan di Kampung Pulo pun mulai mereda. [suara-islam.com]


Kronologi Bentrok Warga dan Mahasiswa Sekolah Theologi Injil Arastamar

Oleh : Fakta 30 Jul, 08 - 3:00 am



Sejak 1991 kampus SETIA diprotes warga Manipulasi Izin Bangunan, malah mendatangi DPR, Ancam Dirikan Negara BaruBerikut ini kronologi bentrok warga Pinang Ranti dan Mahasiswa Sekolah Theologi Injil Arastamar seperti yang diceritakan oleh tokoh masyarakat Risman Hadi kepada Suara Islam, Ahad (27/7) kemarin.

Jum'at malam (25/7), diawali dari tertangkapnya mahasiswa yang berada di mess gang melinjo bernama Julius, dipergoki warga karena berusaha mencuri pompa air. Dari rumah warga dia diamankan ke rumah Ketua RW. Kemudian diserahkan ke petugas dan dibawa ke Polsek Pinangranti. Tiba-tiba dari gang melinjo, ada warga melapor ke masjid kalau rumahnya dilempari oleh mahasiswa SETIA. Kemudian, warga ingin mengecek ke mess mahasiswa, ingin tahu alasan mengapa melempari rumah warga. "Ada maling dari pihak mereka, kok seolah-olah mereka nggak terima," ujar Risman.

Pada saat ingin mengecek, ternyata warga sudah disambut dengan batu bata dan balok (di atas balok ada paku tajam). Ini seolah ada desain dimana ada pemicu awal. Kemungkinan maling itu sebagai pemicu.

Warga yang merasa terserang akhirnya mundur. Menunggu petugas datang. Begitu petugas datang, Massa yang ada ingin mengecek lagi kenapa mahasiswa melempari warga, tapi justru dari pihak mahasiswa lebih beringas akhirnya warga melayani. Terjadilah perang timpuk-timpukan. Walhasil warga yang kalah karena warga dari bawah, sementara mereka berada di tingkat 2 mess.

Hari Sabtu (26/7) pukul 1 pagi, massa dari warga kembali ke masjid. Kemudian dari arah bawah datang 6 orang berbaju hitam dan berkulit gelap, memancing kisruh kembali dan dikejar oleh warga. Bentrok kembali terjadi. Mereka mengaku dari polisi, tetapi saat diminta ditunjukkan KTA tidak mau. Hal itu membuat curiga warga, bahwa mereka itu provokator. Mereka pun dikejar oleh warga.

Keenam orang tak dikenal tersebut diduga bersembunyi di asrama mahasiswa putri.Dari dalam asrama, terdengar provokasi dengan kata-kata kasar, maka akhirnya warga spontanitas menyerang asrama. Penyerangan tersebut semata-mata akibat provokasi.

Sabtu siang kondisi aman seperti keseharian biasa. Namun malamnya, bentrok terjadi lagi. Sekitar 8 yang diduga preman dari pihak SETIA terlihat petantang-petenteng bolak-balik di depan Masjid, sedangkan di dalam Masjid ada pengajian. Salah satu dari mereka melempar masjid. Warga pun mengejar mereka.

Delapan orang tersebut masuk kembali ke dalam asrama putri. Ternyata di dalam asrama sudah ada sekitar seratusan orang. Melihat tersebut, warga agresif lagi ingin menangkap orang tersebut. Kemudian terjadi saling menyerang. Warga pada saat itu hanya membawa alat sekadarnya, seperti gagang sapu dan pentungan. Sementara pihak mahasiswa Kristen tampak lebih siap. Hal ini terbukti dengan adanya anak panah yang diarahkan pada warga.

Walhasil 15 orang warga terluka, 2 orang terkena panah (panah tersebut diduga berasal dari kupang). Panah tersebut berbau anyir, dan begitu luka keluar darah hitam. 3 orang petugas terkena batu yang kebanyakan terkena dari belakang. Karena posisi petugas dan warga berhadap-hadapan.

Pihak yayasan kemudian memohon pihak kepolisian mengevakuasi mahasiswa yang berada di sana. "Jadi, selesai bikin masalah, mereka minta evakuasi," kata Risman. Dia pun sempat bersitegang dengan kepolisian, menuntut preman yang berada di dalam asrama mahasiswi tersebut untuk ditangkap.

Bentrok masih terjadi. Akhirnya polisi mengeluarkan gas airmata. Evakuasi dilakukan, dan diduga ada sekitar 100 orang di dalam karena petugas membawa mereka dengan menggunakan 3 truk.

Pantauan Suara Islam langsung dari lapangan di hari Ahad (27/7) siang, kondisi kembali tegang setelah tertangkapnya 2 pemuda berkulit hitam oleh warga. Mereka berusaha masuk ke dalam kampus SETIA. Sementara itu, beredar isu akan datang preman Ambon dan Tanah Abang yang sengaja dipanggil oleh pihak yayasan untuk mengamankan kampus.

Sorenya, Walikota bersama jajaran aparat setempat menggelar rapat. Hasilnya, Walikota berjanji akan mengevaluasi keberadaan kampus SETIA dan jika dimunginkan akan direlokasi dari Pinangranti. Malamnya, pihak kepolisian mengevakuasi sekitar 1300 mahasiswa dari dalam kampus SETIA. [ihsan/www.suara-islam.com]

Kasus Tawuran di Pinang Ranti : SETIA Manipulasi Izin Bangunan


Ditengah pemukiman padat, kampus SETIA Manipulasi Izin Bangunan

Jakarta - Izin pembangunan Sekolah Tinggi Theologi Injili Arastamar (SETIA) dinilai bermasalah. SETIA semula izin membuat pagar. Tetapi berubah menjadi bangunan. Warga Kampung Pulo pun komplain.

"Dari tahun 1991-1992, SETIA telah memanipulasi data. Yang berawal dari perizinan pagar berubah menjadi bangunan. Ketika dikomplain warga, dia selalu bilang intimidasi pemerintah," kata Ketua Forum Komunikasi Muslim Kampung Pulo Risman Hadi saat ditemui wartawan di Masjid Baiturrahman, Kampung Pulo, Pinang Ranti, Kecamatan Makassar, Jakarta Timur, Sabtu (26/7/2008).

Menurut dia, warga tidak pernah menerima SETIA untuk berkepentingan bisnis. Alasannya, tidak memungkinkan mendirikan yayasan di tengah pemukiman padat dan mayoritas muslim.

"Lalu dengan banyaknya jumlah mereka sampai 7.400 orang berdasarkan data tahun 2007, ini memancing kerawanan sosial. Terbukti, dari tadi malam kejadian tindak pencurian," ujarnya.

Selain itu, kata Risman, mahasiswa SETIA sering terlibat bentrok antarsuku.

"Mereka melakukan suka-suka mereka. Ini dilakukan di tengah warga saya. Dari awal, sesepuh masyarakat di sini sudah menolak. Karena akan menimbulkan konflik yang lebih global," tutur pria yang mengenakan kaos lengan panjang warna hitam dan sorban warna hitam putih ini.

SETIA didirikan pada 11 Mei 1987. SETIA punya fasilitas yang mampu menampung 1.500 orang. SETIA memiliki 6 program studi yakni Teologi, Pendidikan Agama Kristen, Pendidikan Guru TK/SD (PGTK/PGSD), PGSLTP jurusan matematika dan bahasa Inggris, D3 Akademi Perawatan, dan Sekolah Menengah Teologi Kristen.

Pada tahun 2007, Front Pembela Islam (FPI) pernah demo menuntut SETIA ditutup.(aan/djo/detik)

Mahasiswa SETIA ke DPR, Ancam Dirikan Negara Baru
Mahasiswa Sekolah Tinggi Theologi Injili Arastamar atau SETIA mengadu ke DPR demi bisa kuliah lagi di kampusnya. Jika tidak dipenuhi, mereka mengancam akan mendirikan negara baru.

"Kita minta ada kepastian, kita ingin kembali belajar dengan tenang di sana. Memang di sini kami ini minoritas, tetapi di daerah kami, kami mayoritas. Kami siap mendirikan negara baru," kata salah satu perwakilan dari SETIA dalam audiensi di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Selasa (29/7/2008).

Sekitar 200 mahasiswa SETIA yang didampingi perwakilan dosen, rektor dan pimpinan Aras Gereja Nasional ditemui perwakilan Fraksi PDIP dan Fraksi PDS di ruang rapat Komisi VII DPR.

Menurut koordinator tim Advokasi STT SETIA, Lubis, mahasiswa menuntut kembali ke kampus dan asramanya di Kampung Pulo, Pinang Ranti, Jakarta Timur. Mereka juga meminta DPR menjamin keamanan mereka.

"Kami meminta perlindungan keamanan terhadap mahasiswa dan meminta kepastian hukum terhadap kasus ini," kata Lubis.

Seorang perwakilan mahasiswa, Maruli, juga mengancam akan bertahan di DPR jika keinginan mereka tidak dipenuhi. "Kami berencana akan tetap bertahan di DPR selama mahasiswa tidak dipulangkan," ujar Maruli.

Curhat mereka disimak baik-baik oleh sejumlah anggota FPDIP dan FPDS. Antara lain Ketua Umum PDS Ruyandi Hutasoit dan Ketua FPDS Carol Daniel Kadang.

"Masukan ini akan saya teruskan kepada Kapolri, karena saat ini masih membuat langkah-langkah penanganan," kata anggota FPDIP, Gayus Lumbuun.(fiq/gah/detik)

Translate it by Google Translator