28 April 2009

KONTROVERSI ALKITAB DENGAN KATA "ALLAH"

Injil berbahasa Melayu yang tidak menggunakan kata "Allah", memicu kontroversi di kalangan penganut Katolik Malaysia

 

Hidayatullah.com--Surat kabar The Catholic Herald dalam edisi hari Minggunya, mengkritik Injil baru yang menggunakan kata "Elohim" yang berasal dari bahasa Hebrew untuk menyebut kata Tuhan.

"Injil umat Katolik yang digunakan gereja menggunakan kata Allah, sementara yang ini tidak," demikian kata Pastur Lawrence Andrew kepada AFP.

"Injil dalam bahasa Melayu yang baru ini melemahkan alasan untuk menggunakan kata Allah, karena beberapa kelompok berusaha mengganti penyebutan Tuhan dengan kata asing. Sementara Allah adalah kata dalam bahasa Melayu untuk Tuhan dan telah menjadi translasi yang diterima selama berabad-abad," katanya.

"Penerbitnya menyalin dari Injil yang telah disetujui oleh persekutuan Injil dan Gereja Katolik Indonesia namun versi baru ini belum disetujui oleh persekutuan Injil dan gereja, baik di Indonesia maupun di sini," lanjut Pastur Andrew.

Penerbit Injil itu tidak dapat dihubungi untuk dimintai komentarnya.

Gereja Katolik telah mengambil langkah hukum melawan pemerintah, setelah mereka diperintahkan untuk tidak menggunakan kata yang disengketakan dan akan mendapat sanksi pencabutan izin penerbitan jika melanggar.

Pemerintah Malaysia berpendapat, kata itu hanya boleh dipakai oleh Muslim, yang menjadi mayoritas penduduk dari negeri multikultur itu. 

Andrew mengatakan bahwa umat Kristen Malaysia telah menggunakan kata Allah selama berabad-abad dalam terjemahan Injil dan doa-doa populer mereka. Pihak oposisi juga menyerukan agar larangan itu dicabut.

Kata Allah telah dipakai di Indonesia dan Timur Tengah oleh orang Kristen tanpa memicu adanya kontroversi atau tuntutan, padahal keduanya merupakan daerah mayoritas Muslim, kata pengacara pihak oposisi, Tony Pua.

"Sudah terbukti dengan pasti bahwa kata itu bukanlah istilah yang dimonopoli hanya oleh Muslim," katanya dalam sebuah pernyataan Sabtu lalu.

Pengadilan pada tanggal 28 Mei akan memutuskan apakah gereja punya hak untuk menggunakan kata tersebut.

Sekitar 60 persen dari penduduk Malaysia, yang berjumlah 27 juta orang, adalah Muslim Melayu. Sisanya terdiri dari suku asli, etnis Cina, dan India yang menganut Budha, Kristen, Hindu, dan lainnya. [afp/di/www.hidayatullah.com]


3 comments:

Yahshua said...

Salam kawan-kawan.
Ada buku kristologi luarbiasa (TIDAK BIASA!)yang musti disimak oleh baik ksristen mau pun islam, judulnya YESUS BUKAN ALLAH TAPI TUHAN (pen. Ellen Kristi). Isinya sangat menarik dan beda banget dengan buku-buku kristologi lainnya yang pernah ada. Buku tersebut tersedia di gramedia / toko buku. segera disimak ya ...

Unknown said...

Ada usaha jaringan Islam sedunia menyekat penggunaan kalimah Allah oleh umat Kristian.

Mereka sudah tahu bahawa kalimah Allah itu sudah lama dipakai masyarakat Kristian dan Yahudi di Arab jauh-jauh sebelum kemunculan Islam...dan mereka tiada modal lagi untuk menipu.

Penyekat kalimah Allah tidak lain tidak bukan suatu usaha politik jahat nak mengadu dombakan umat Islam dengan umat Kristian di Malaysia agar masyarakat Melayu kembali bersatu selepas kehilangan sokongan kepada parti pemerintah dalam pemilu baru-baru ini.

Sebagai contohnya...Datuk Zahid Hamidi, seorang pemimpin politik parti pemerintah yang paling kuat menentang penggunaan kalimah Allah oleh orang Kristian berjanji akan meneruskan perjuangan menghalang umat Kristian menggunakan kalimah Allah dalam agama mereka kedapatan berada di majlis persembahan tarian & nyanyian separuh bogel !

Huakakakaka...dan sekarang member itu sudah ada jawatan penting selepas mendapat undi terbanyak sebagai Naib Presiden UMNO...dan kemudian Menteri Pertahanan, menteri paling kanan dalam mana2 sistem pemerintah tidak lagi memperjuangkan isu kalimah Allah.

Baru-baru ini mahkamah telah membenarkan pihak gereja mencabar keputusan kerajaan dan Datuk Zahid Hamidi diam aje. mana pergi Pewaris atau Pembela...

Melayu memang senang ditipu...hahahaha...biasalah depa...senang ditipu.

Dalam dulu sampai sekarang...para pemimpin politik peralat agama mereka, depa syok sendiri aje.

Pesanan saya...baik umat Islam mahupun Kristian...jangan dibodohkan.

Salam.

muamar said...

bismillahirrohmannirrohim,

وَلَا تُجَادِلُوا أَهْلَ الْكِتَابِ إِلَّا بِالَّتِي هِيَ أَحْسَنُ إِلَّا الَّذِينَ ظَلَمُوا مِنْهُمْ وَقُولُوا آمَنَّا بِالَّذِي أُنزِلَ إِلَيْنَا وَأُنزِلَ إِلَيْكُمْ وَإِلَهُنَا وَإِلَهُكُمْ وَاحِدٌ وَنَحْنُ لَهُ مُسْلِمُونَ

"Dan janganlah kamu berdebat dengan Ahli Kitab, melainkan dengan cara yang paling baik, kecuali dengan orang-orang zalim di antara mereka, dan katakanlah: "Kami telah beriman kepada (kitab-kitab) yang diturunkan kepada kami dan yang diturunkan kepadamu; TUHAN KAMI DAN TUHANMU ADALAH SATU; dan kami hanya kepada-Nya berserah diri". QS Al 'Ankabuut (29:46)

maha benar Allah dengan segala firmanNya.

salam

Allah sebagai khalik pencipta alam semesta, sejak awal zaman telah menyatakan bahwa hanya diri-Nya lah Tuhan yang wajib disembah dan ia bukanlah manusia, tidak ada Tuhan atau ilah lain yang wajib kita sembah selain Allah :

ALLAH DENGAN TEGAS MENYATAKAN BAHWA DIRINYA BUKAN MANUSIA :
”...Sebab Aku ini Allah dan bukan manusia..” (Hosea 11 : 9)

Jika Allah sendiri sudah mengklaim bahwa diri-Nya bukan manusia, maka siapapun tidak punya hak untuk mengangkat seorang manusia menjadi Tuhan,termasuk mengangkat Jesus menjadi Tuhan, karena mengakui Jesus sebagai Tuhan samalah artinya melawan firman Allah.

”Banyak orang mengikuti Yesus dan Ia menyembuhkan mereka semuanya. Ia dengan keras melarang mereka memberitahukan siapa Dia, supaya genaplah firman yang disampaikan oleh nabi Yesaya: "Lihatlah, itu Hamba-Ku yang Kupilih, yang Kukasihi, yang kepada-Nya jiwa-Ku berkenan; Aku akan menaruh roh-Ku ke atas-Nya, dan Ia akan memaklumkan hukum kepada bangsa-bangsa.”(Matius 12 : 15 – 18)

Dengan fakta ini jelas sesungguhnya dimata Allah Jesus bukanlah Tuhan atau setara dengan diri-Nya, Jesus dimata Allah tak lebih hanyalah semata – mata sebagai seorang hamba-Nya saja.

Islam dan kristen sebenarnya mempunyai tuhan yang sama yaitu ALLAH. namun dalam kurun waktu yang sangat lama ini, penafsiran terhadap injil berbeda2 menurut bahasa pentafsirannya, terbukti sampai sekarang perkara jesus (kristen) atau nabi (Isa as) masih menjadi kontroversi yang tiada henti2nya, apakah dia manusia atau tuhan?
terima kasih semoga komentar ini dapat sedikit bermanfaat.

Translate it by Google Translator