06 June 2008

FUI Tuding AS Otaki Insiden Monas

Oleh : Redaksi 06 Jun 2008 - 5:00 am


Ahmadiyah Pangkal Masalah Insiden Monas
Jakarta - Forum Umat Islam (FUI) mencurigai insiden monas didalangi pihak asing. Bahkan AKK-BB dituding telah menerima duit US$ 26 juta dolar sejak 1995 hingga 1997.

Kecurigaan FUI ini didasari kedatangan Kuasa Usaha Kedubes AS untuk Indonesia, John Heffrn menjenguk anggota AKK-BB yang menjadi korban insiden Monas 1 Juni.

"John Heffern datang membesuk para korban dari AKK-BB. Ini menimbulkan tanda tanya publik. Ada hubungan apa antara orang-orang yg dijenguk tadi dengan kedubes AS," ujar Ketua Gerakan Persaudaran Muslim Indonesia (GPMI) Ahmad Sumargono.

Hal itu disampaikan dia dalam jumpa pers yang digelar FUI di Hotel Sofyan Cikini, Jl Cikini Raya, Jakarta Pusat. Sekadar diketahui, GPMI adalah salah satu organisasi yang tergabung dalam FUI.

Selain itu, Sumargono mengungkapkan, AS telah menerbitkan rilis yang meminta pemerintah Indonesia untuk segera menyelesaikan insiden Monas. Penerbitan rilis ini dinilai sebagai bentuk campur tangan AS.

Sumargono juga membeberkan, Adnan Buyung Nasution, yang juga salah satu tokoh AKK-BB, telah menerima duit US$ 26 juta dari AS sejak tahun 1995 hingga 1997. "Melalui YLBHI, Adnan Buyung telah menerima dana dari USAID. Dana ini yang menyebabkan terjadinya gelombang reformasi yang membuat Indonesia amburadul di bawah eksploitasi kaum kapitalis liberal," tuturnya.

Data ini didapat Sumargono berdasarkan tulisan di New York Time. Sumargono mengatakan tulisan New York Time itu diperkuat dari Maruli Tobing dalam harian Kompas, 9 Februari 2001 yang menyebut 'Lewat bantuan itu pula tidak adapula salahnya mencurigai CIA ikut dalam peristiwa yang terjadi 13 hingga 15 Mei 1998 di Jakarta'.

Rencananya, FUI akan menyerahkan bukti-bukti keterlibatan pihak asing ini ke Mendagri sebagai bahan pertimbangan. "Syarat sebuah ormas dibubarkan salah satunya adalah mendapat bantuan dari asing. Bukti ini akan kami serahkan ke Mendagri sebagai pertimbangan saja," katanya. (Detik)

Pernyataan FUI : Ahmadiyah Pangkal Masalah Insiden Monas
Jakarta, 6 Juni 2008 00:26 : Forum Umat Islam (FUI) terus mendesak agar Ahmadiyah segera dibubarkan dan dilarang di Indonesia karena menurut pengurus FUI, aliran tersebut merupakan pangkal masalah dari terjadinya insiden Monas, Minggu (1/6).

"Kami menuntut kepada pemerintah untuk segera membubarkan Ahmadiyah sehingga terwujud ketentraman di masyarakat, sebab keterlambatan pemerintah dalam membubarkan Ahmadiyah menjadi pangkal masalah," kata penasehat FUI Ahmad Sumargono kepada wartawan di Jakarta, Kamis (5/6).

Ahmad menyesalkan, karena berbagai pihak yang menjadi pelaku inti dalam pengeluaran Surat Keputusan Bersama (SKB) Pembubaran Ahmadiyah kerap tidak bisa memberikan jawaban pasti kapan SKB itu akan benar-benar dikeluarkan.

Selain itu, Ketua Gerakan Persaudaraan Muslim Indonesia itu juga mengindikasikan, terdapat bentuk intervensi asing dalam Insiden Monas antara lain dari Amerika Serikat (AS). "Hal ini diindikasikan oleh kuasa usaha AS John A Hefern yang datang membesuk para korban dari kalangan AKKBB (Aliansi Kebangsaan untuk Kebebasan Beragama dan Berkeyakinan)," katanya.

Ahmad juga mempertanyakan sikap Kedutaan Besar AS yang menggelar jumpa pers mengecam insiden tersebut dan mendesak pemerintah Indonesia untuk segera bertindak terkait kasus itu.

Ahmad mengutarakan keinginannya agar pemerintah memeriksa berbagai sokongan dana asing yang diduga diperoleh sejumlah tokoh dan berbagai lembaga yang mendukung AKKBB.

Berkaitan dengan Ahmadiyah, di tempat terpisah Direktur Eksekutif Center for Information and Development Studies Syahganda Nainggolan mengatakan, pemerintah agar mencermati adanya akar persoalan Ahmadiyah yang tidak tegas disikapi penuntasannya. "Pemerintah harusnya tidak perlu menunda-nunda terlalu lama dalam menyatakan pembubaran Ahmadiyah," katanya. [EL, Ant]

No comments:

Translate it by Google Translator